TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat hukum Chaeri Wardana alias Wawan, Maqdir Ismail, mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi bertindak tidak proporsial saat menyita harta adik Ratu Atut Chosiyah ini. "Tujuan KPK hanya mempermalukan saja karena menyita harta Pak Wawan yang bukan termasuk hasil kejahatan, termasuk membawa dokumen yang tidak ada hubungannya dengan perkara, seperti dokumen penawaran pihak ketiga," kata Maqdir, ketika dihubungi, Rabu, 29 Januari 2014.
Maqdir ikut mendampingi dan turut menyaksikan penyitaan sejumlah mobil mewah milik Wawan oleh tim KPK. Beberapa mobil mewah tersebut dibawa dari rumah Wawan di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, yang kemudian diparkir di gedung KPK pada Selasa dinihari, 28 Januari 2014.
Menurut Maqdir, KPK juga menyita dokumen-dokumen pembayaran tertunggak kepada negara berupa pajak daerah yang tidak ada hubungan dengan kejahatan. "Itu jelas dibayar dengan duit Pak Wawan. Dia kan punya usaha," ujar Maqdir.
Dia akan mendiskusikan dengan Wawan terkait sikap dan langkah selanjutnya. "Saya baru bertemu sekali pada Jumat lalu, nanti akan kami diskusikan," kata Maqdir.
Mobil-mobil mewah milik Chaeri Wardana disita tim KPK karena diduga terkait tindak pidana pencucian uang. Di antara mobil mewah dan motor gede Harley Davidson yang disita dari rumah Wawan sekaligus suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diani itu termasuk sedan hitam Lexus dengan nomor polisi B 888 ARD. Tiga huruf terakhir adalah inisial dari Airin Rachmy Diany. (baca: Gara-gara Adik Ratu Atut, Mobil Airin Ikut Disita)
Lalu, ada pula beberapa mobil mewah seperti Ranger Rover Sport 2007, Mercedes-Benz 2008, Lamborghini 2009, dan Toyota Alphard 2010 Kemudian, Mini Cooper 2008 dan Toyota Fortuner 2010.
Juru bicara KPK Johan Budi mengatakan KPK melakukan penyitaan terkait dengan dugaan pencucian uang yang dilakukan Wawan. Menurut dia, KPK juga menyita dokumen terkait kepemilikan mobil-mobil itu.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara pada 24 Agustus 2013, harta Airin dan Wawan yang menikah pada 1997 mencapai Rp 103,9 miliar. Pasangan ini memiliki 102 petak tanah dan bangunan dengan nilai Rp 59,8 miliar dan tersebar di Bandung, Bogor, Jakarta, Tangerang Selatan dan Serang. Ditambah sejumlah apartemen, antara lain di Capital Residence, Jakarta, seharga Rp 2,4 miliar. (baca: Airin dan Atut Chosiyah Berebut Jadi Tuan Tanah)
AYU CIPTA
Terhangat:
Banjir Jakarta | Cipularang Ambles | Pemilu Serentak | Jokowi Nyapres | Gempa Kebumen
Terpopuler:
Eks Petinggi KPK Jadi Pengacara Tersangka Korupsi
Nomor Mobil Mewah Adik Ratu Atut 888, Ini Artinya
Wawancara Jokowi Soal Davos: Saya Kan Tokoh Kecil
Pemilu Serentak, Jokowi Maju, PDI-P Untung
Agnes Monica Tampil Seksi di Grammy Award 2014
Anas: Andai Saya SBY, Akan Antar Ibas ke KPK
Tertawa, Ahok: Pekerjaan Termudah Itu Pengamat