TEMPO.CO, Denpasar - Banyak pengguna telepon seluler cerdas Indonesia yang belum tahu bahwa penyeleksian aplikasi yang tersedia di toko online BlackBerry World dilakukan di Bali. BlackBerry membuka kantor khusus bernama Global Application Content Review dengan tim yang bertugas menentukan layak atau tidaknya aplikasi ditampilkan di BlackBerry World.
"Seleksi dimulai dari penerimaan laporan aplikasi yang masuk, hingga melihat kesesuaian tampilannya, apakah nyaman dilihat di layar ponsel atau tidak," ujar Director of Business Strategy BlackBerry, Winnie Ho, di Denpasar, Selasa, 28 Januari 2014.
Sebelumnya dikabarkan bahwa saham Blackberry naik begitu menerima pesanan dari Pentagon, atau Departemen Pertahanan Amerika.
Winnie mengatakan jika ada aplikasi yang ditolak, perusahaan asal Kanada ini akan mengirim alasannya kepada pengembang. "Kami pasti menjelaskan alasan menolak aplikasi yang mereka buat," ucapnya.
Ia menyebutkan syarat utama aplikasi untuk lolos dalam seleksi ini. "Tidak mengandung virus, malware, dan tautannya dapat dibuka," kata Winnie.
Per hari, jumlah aplikasi yang diseleksi mencapai puluhan ribu dan berasal dari seluruh dunia. "Jumlah tersebut bisa berubah-ubah, namun dapat mencapai sekitar 50 ribu," ucap Winnie.
Sebenarnya BlackBerry sudah hadir di Pulau Dewata sejak 2009. Namun tim khusus yang melakukan seleksi aplikasi dari pihak ketiga baru dibentuk pada 2013. Kantor ini berada di lantai 3 gedung Indovision, Jalan Diponegoro, Denpasar. Adapun kantor semacam ini juga terdapat di markas BlackBerry di Kanada.
Menurut Winnie, alasan tim penyeleksi aplikasi berada di Bali adalah Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah pengembang aplikasi terbanyak. "Ini juga dilakukan untuk memacu pengembang lokal untuk semakin banyak menciptakan aplikasi," ucapnya.
Tim penyeleksi terdiri atas 25 orang yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia, di antaranya Bali, Jakarta, Bandung, Manado, dan Palembang. Sebagian besar dari mereka berusia muda dengan latar belakang pendidikan teknologi informasi.
Tempo bersama wartawan lainnya diajak berkeliling untuk melihat kantor Global Content Review yang terdiri atas satu ruangan besar. Seperti kantor pada umumnya, terdapat sekat pemisah antarmeja. Tampilan ruangannya minimalis dengan dominasi warna biru dan putih.
Hal yang menarik adalah tim diperbolehkan berpakaian santai saat bekerja, seperti mengenakan kaos dan celana pendek. Sayangnya, karena aturan yang ditetapkan BlackBerry, kami tidak diperkenankan mengambil foto keadaan di kantor ini.
SATWIKA MOVEMENTI
Terhangat:
Banjir Jakarta | Cipularang Ambles | Pemilu Serentak | Jokowi Nyapres | Gempa Kebumen
Terpopuler:
Eks Petinggi KPK Jadi Pengacara Tersangka Korupsi
Nomor Mobil Mewah Adik Ratu Atut 888, Ini Artinya
Wawancara Jokowi Soal Davos: Saya Kan Tokoh Kecil
Pemilu Serentak, Jokowi Maju, PDI-P Untung
Agnes Monica Tampil Seksi di Grammy Award 2014
Anas: Andai Saya SBY, Akan Antar Ibas ke KPK
Tertawa, Ahok: Pekerjaan Termudah Itu Pengamat