TEMPO.CO , Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan minatnya mengganti pesawat F-5 Tiger milik Angkatan Udara yang sudah usang dengan pesawat Sukhoi SU-35 buatan Rusia. Menurut dia, keputusan yang tepat bagi pemerintah jika membeli pesawat Sukhoi SU-35.
"Berkaitan dengan kesinambungan generasi Sukhoi, jadi (SU-35) pilihan utama saat ini," kata Moeldoko kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2014.
Saat ini TNI Angkatan Udara memiliki satu skuadron atau 16 unit pesawat campuran Sukhoi SU-27 dan SU-30 yang bermarkas di pangkalan udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Kedua jenis pesawat tersebut masuk dalam kategori jet tempur generasi keempat. Sementara Sukhoi SU-35 merupakan pesawat tempur generasi 4,5, atau lebih canggih dari SU-27 dan SU-30.
Moeldoko pun tak mempermasalahkan biaya operasional Sukhoi SU-35 yang begitu mahal. Menurut sumber Tempo di Angkatan Udara, biaya operasional terbang Sukhoi SU-35 diperkirakan capai Rp 400 juta per jamnya. Menurut Jenderal Moeldoko, biaya operasional yang mahal tersebut merupakan risiko Indonesia memiliki pesawat tempur canggih.
"Kalau memelihara yang tak canggih (atau biaya operasional yang murah), nanti tidak imbang kemampuan tempurnya," katanya. Karena itu, jika nantinya Indonesia benar-benar membeli Sukhoi SU-35, maka TNI akan mempertimbangkan penambahan anggaran operasional dan perawatan pesawat tersebut.
Meski begitu, Panglima TNI belum bisa memastikan pembelian Sukhoi SU-35 tersebut. Menurut dia, masih ada prosedur teknis yang perlu dilakukan. Saat ini, kajian dari TNI Angkatan Udara sudah dia terima, selanjutnya Moeldoko beserta jajaran pimpinan Markas Besar TNI akan mengkaji lebih jauh, sebelum mengirimkan hasil kajian tersebut ke Menteri Pertahanan.
"Memikirkan bagaimana geopolitik dan strateginya, lalu kemungkinan risiko ke depan seperti apa, juga melihat perkembangan di kawasan ASEAN dan laut Cina Selatan," kata dia.
Kemarin, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia menyebut tiga pesawat tempur, yakni Sukhoi SU-35, SAAB JAS 39 Gripen, dan F-15 Strike Eagle. Ketiga pesawat tempur dipilih Angkatan Udara atas pertimbangan kemampuan tempur, daya gentar lawan, persenjataan dan pemeliharaan. Putu Dunia ingin nantinya pemerintah bisa membelikan pesawat tempur baru lengkap satu skadron atau 16 unit.
INDRA WIJAYA