TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan bahwa rencana pembangunan waduk baru tak akan mengganggu proses normalisasi sungai, waduk, dan situ yang sudah ada.
"Normalisasi tetap jalan. Salah besar jika Anda berpikiran kami bangun waduk, tapi membiarkan yang sudah ada," ujar Ahok saat ditemui Tempo di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 28 Januari 2014. Ahok sebelumnya mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan membangun sejumlah waduk baru. Beberapa di antaranya ada di Pantai Indah Kapuk, Marunda, dan Rorotan.
Ahok mengatakan normalisasi waduk tetap harus jalan karena hampir semua waduk di Jakarta dalam kondisi parah dan tak terawat. Adapun tingkat keparahannya beragam, mulai dari mengalami pendangkalan hingga bantarannya menjadi hunian liar.
Ahok berkata, jika waduk yang ada sekarang berhenti dinormalisasi untuk fokus ke pembangunan waduk baru, Jakarta akan kembali banjir. Ia menegaskan, titik banjir di Jakarta tahun ini tak sebanyak tahun lalu karena normalisasi waduk itu.
"Ria Rio itu kalau waduknya tidak dikeruk, Pacuan Kuda Pulo Mas akan banjir. Pluit, karena waduknya dikeruk, banjirnya tidak menyebar," ujar Ahok, yang juga berkata akan membeli dredger untuk pengerukan waduk ke depannya.
Ahok menambahkan, rencana pembangunan waduk baru lebih dikarenakan jumlah waduk di Jakarta masih sedikit. Selain itu, masih banyak pengembang yang utang waduk ke Pemprov DKI layaknya banyak pengembang bangunan utang rusun.
Salah satu pengembang yang berutang waduk, kata Ahok, adalah Perum Perumnas. Perusahaan itu ia sebut utang lima waduk. "Kelapa Gading, misalnya, itu seharusnya punya waduk," ujar ia melengkapi.
Ucapan Ahok senada dengan pengamat tata air Firdaus Ali. Ia berkata, Jakarta memiliki 41 waduk. Jumlah itu masih kurang untuk menangani debit air banjir yang bisa mencapai 3,9 miliar meter kubik air. "Tapi kalau buat waduk, sekalian banyak, jangan sedikit," ujarnya menyarankan. (Baca: Detail Proyek Sodetan Ciliwung-Cisadane)
ISTMAN MP
Berita Terpopuler
Menteri Luar Negeri Inggris Sambangi Jokowi
Wawancara Jokowi Soal Davos: Saya Kan Tokoh Kecil
Perum PPD: Akuisisi oleh PT KAI Baru Wacana
Jokowi Disebut Kembaran Wali Kota London