TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat teknologi pengaspalan di Ibu Kota sudah usang, sehingga menyebabkan jalan mudah berlubang.
"Di kota-kota maju, pengerjaan jalan cuma sekali bongkar terus langsung tambal," kata Basuki di Balai Kota pada Rabu, 29 Januari 2014. "Nah, kalau di sini, bongkar, buang puingnya, terus dilapis."
Basuki menuturkan melapis aspal lama dengan yang baru hanya buang-buang energi dan tidak efektif. "Sama seperti Kementerian Pekerjaan Umum di jalur Pantai Utara," ujarnya.
Dia melihat sistem jalan di Jakarta harus dibongkar semua dari awal, kemudian dikuatkan. Jadi bisa bertahan hingga sepuluh tahun.
"Masak perbaikan jalan di Jakarta kayak di kampung-kampung yang cuma tambal," katanya. Untuk itu, dia sudah meminta Dinas Pekerjaan Umum supaya menguatkan jalan di Ibu Kota dengan cara bongkar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan mengatakan tahun ini, beberapa jalan utama di Ibu Kota akan di beton sehingga lebih kuat. Seperti di Jalan Mangga Besar, Jalan Istiqlal, Jalan Srikaya, Jalan Kali Baru Timur, Jalan Cempaka Warna, dan Jalan Rawasari Selatan.
"Proses beton ini akan memakan waktu cukup lama, tapi lebih efektif," ujarnya. Sebab tidak seperti aspal yang bisa langsung dilewati. Beton ini baru bisa dilindas kendaraan setelah sepekan.
SYAILENDRA
Baca juga:
Menteri Luar Negeri Inggris Sambangi Jokowi
Massa Geruduk Apartemen Cempaka Mas
Titik Banjir Pagi Ini: Fatmawati, Kemang, Cawang
Penembak Briptu Nurul Ditangkap di Lampung