TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polri Jenderal Sutarman mengatakan pengamanan Pemilu 2014 tak akan dilakukan dengan maksimal. Soalnya, dana yang disetujui untuk pengamanan itu hanya Rp 1,6 triliun.
"Mungkin kalau anggaran penuh, saya mengeluarkan kekuatan sepuluh. Kalau ini, saya hanya keluarkan tujuh," katanya setelah rapat dengan Komisi Hukum DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu, 29 Januari 2014.
Dengan jumlah anggaran tersebut, kata dia, Polri harus melakukan penghematan. Soalnya, duit itu mesti cukup untuk pengamanan proses pemilu, mulai dari distribusi logistik, pengaman kampanye, masa tenang, hingga pasca-pelantikan presiden nanti. "Pengamanan selama 224 hari mulai 16 Maret-29 Oktober," ujarnya.
Oleh karenanya, kata dia, kepolisian akan meniadakan pengadaan sarana. Jumlah personel yang diturunkan pun dikurangi. Meski tak menyebutkan berapa jumlah pengurangan tersebut, tapi ia berharap penyelenggaraan pemilu tetap aman.
Sebelumnya dalam rapat, Sutarman mengatakan Polri sebenarnya membutuhkan dana Rp 3,5 triliun untuk mengamankan Pemilu 2014. Namun Kementerian Keuangan hanya menganggarkan Rp 1 triliun. Jumlah ini dinilai masih kurang untuk mengamankan penyelenggaraan pemilu nanti.
Ia pun meminta agar DPR menyetujui realokasi anggaran Polri sebanyak Rp 600 miliar untuk menambah dana pemilu tersebut. Ia menyebutkan jumlah ini sudah seminimal mungkin, sama dengan jumlah dana pengamanan Pemilu 2009. Dalam keputusannya, Komisi Hukum DPR menyetujui realokasi ini.
Simak berita pemilu lainnya di sini.
NUR ALFIYAH
Berita lain
Isu Lumpuh Akibat OCD, Deddy Corbuzier: Bodoh
Kasus Deddy Corbuzier, Waspada Latihan Beban
Airin dan Atut Chosiyah Berebut Jadi Tuan Tanah
Jakarta Dikepung Calon Banjir Besar
Mobil 'Wah' Adik Ratu Atut Ditaksir Rp 30 M