TEMPO.CO, Jombang - Ketebalan timbunan tanah longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, Jawa Timur, mencapai 10 meter. Tebalnya timbunan tanah ini mempersulit pencarian korban yang diduga masih hilang.
“Kami sudah menggunakan dua alat berat (ekskavator) untuk menggali timbunan tanah,” kata Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, Kamis, 30 Januari 2014.
Selain ketebalan timbunan tanah dan bebatuan besar, hujan yang kerap turun di wilayah setempat juga membuat tanah semakin padat sehingga menyulitkan penggalian.
Nyono mengatakan, sesuai aturan dan kesepakatan tim satuan pelaksana penanggulangan bencana, pencarian korban yang masih tertimbun dilakukan selama tujuh hari sejak kejadian. “Jika setelah tujuh hari belum ditemukan semua, akan kami evaluasi dengan tim,” ujarnya.
Dari 14 korban yang tertimbun, tujuh di antaranya sudah ditemukan meninggal. Sedangkan tujuh lainnya diduga masih tertimbun. Hingga dua hari pencarian dengan ekskavator, korban yang masih tertimbun belum ditemukan.
Baca Juga:
Adapun Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Unggung Cahyono kemarin datang ke lokasi bencana. Ia mengakui upaya pencarian terkendala tebalnya timbunan tanah. “Tebalnya mencapai 10 meter,” katanya.
Untuk mempermudah pencarian, kepolisian sejak kemarin menerjunkan empat anjing pelacak guna mendeteksi titik atau lokasi yang diduga terdapat jenazah korban. “Ada dua titik yang diduga korban tertimbun,” katanya. Namun upaya penggalian di dua titik tersebut belum membuahkan hasil.
Kawasan perbukitan hutan rakyat setinggi lebih dari 50 meter di dusun setempat longsor, Selasa, 28 Januari 2014, dan menimpa lima rumah. Empat di antaranya rata dengan tanah. Selain tanah, batu berukuran besar dan pohon-pohon jati usia muda juga ikut longsor.
ISHOMUDDIN
Terpopuler
Isu Lumpuh Akibat OCD, Deddy Corbuzier: Bodoh
Kasus Deddy Corbuzier, Waspada Latihan Beban
Ibas Takut Komentari Anas Urbaningrum
BPPT Perangi Hujan di Jakarta Hari Ini