Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

92 Rumah di Banyuwangi Rusak Diterjang Angin

image-gnews
Kabupaten Banyuwangi. Wikipedia.org
Kabupaten Banyuwangi. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Banyuwangi -- Sebanyak 92 rumah warga di dua desa di Banyuwangi, rusak akibat puting beliung yang terjadi pada Rabu sore 29 Januari 2014. Dua desa itu, Desa Yosomulyo dan Desa Jajag di Kecamatan Gambiran.

“Dampak bencana terparah terjadi di Desa Yosomulyo,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kusiyadi kepada Tempo, Kamis 30 Januari 2014. Di desa itu sedikitnya 87 rumah rusak dan 4 warga luka berat akibat terbawa angin serta tertimpa pohon. Selain itu dua bangunan SD, 1 bangunan TK, dan vihara juga rusak. Sementara di Desa Jajag hanya 5 rumah rusak ringan.

Tingkat kerusakan bervariasi mulai ringan, sedang dan berat. Rusak berat berarti bangunan hampir rata dengan tanah. Sedangkan rusak ringan hanya menimpa bagian atap. Dinas Pekerjaan Umum menghitung ulang kerugian material setiap keluarga korban. Kerugian total ditaksir lebih dari Rp 800 juta. "Kami upayakan supaya korban bencana mendapat bantuan uang untuk memperbaiki rumah," ujar Kusiyadi.

Puting beliung menerjang kedua desa itu pada 16.00. Vicky Trias, warga Dusun Sidorejo Wetan, mengatakan saat musibah terjadi, dia sedang bekerja di bengkel. Tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh dan melihat pusaran angin berwarna hitam selama satu menit. Dia langsung panik karena melihat atap rumahnya beterbangan. "Tapi bersyukur karena keluarga saya selamat," kata Vicky.

Sejak Kamis pagi, BPBD mengerahkan 300 relawan tanggap bencana  dari Tagana, Banser, TNI AD, dan masyarakat setempat. Mereka membantu memperbaiki rumah yang rusak ringan, memotong pepohonan yang tumbang, dan membersihkan puing-puing reruntuhan yang berserakan di jalan.

Akibat bencana itu, SDN 2 dan SDN 4 Yosomulyo libur. Kepala SDN 4 Yosomulyo Ninik Haryani mengatakan siswa hanya menggelar kerja bakti membersihkan sekolah yang kotor setelah diterjang puting beliung. "Jam 9 siswa sudah kami pulangkan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa ruang kelas di SDN 4 Yosomulyo rusak di bagian atapnya dan sebagian temboknya roboh. Beberapa relawan tadi pagi mulai memperbaiki atap yang rusak. Ninik berharap mendapat bantuan dari pemerintah untuk membaiki ruang kelas yang rusak. Agar kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung, mulai besok siswa bergantian masuk kelas di pagi dan siang.

Kepala Desa Yosomulyo, Didik Kartika mengatakan dampak puting beliung kali ini lebih parah dibandingkan pada 2012. Ada tiga dusun yang terkena musibah itu, yakni Sidomukti, Sidorejo Wetan, dan Sidorejo Kulon.

IKA NINGTYAS

Berita lain
Akil Merasa Dilangkahi, Gugatan Khofifah Kalah
Kubu Akil Sebut MK Menangkan Gugatan Khofifah  
Kasus Gele P-16, Akil Pernah Menolak Diperiksa BNN  
Akil Mochtar Jalani Tiga Sidang Sekaligus Hari Ini

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

7 Maret 2022

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil menciptakan alat pemantau longsor. Foto : UNNES
Mahasiswa Unnes Ciptakan Alat Pemantau Longsor di Banjarnegara

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menciptakan alat pemantau longsor. Alat tersebut sudah dipasang di Banjarnegara.


Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

20 November 2021

Sejumlah warga menyaksikan jalan raya yang ambles di lokasi bencana longsor di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 30 Maret 2016.  Berdasarkan pantauan BPBD, longsoran diperkirakan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah dan dikhawatirkan akan semakin meluas. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor Banjarnegara, 4 Orang Ditemukan Tewas

Longsor Banjarnegara pada Jumat malam menimpa dua rumah warga.


Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara Disebabkan Tanggul Irigasi Jebol

Longsor ini menyebabkan dua rumah tertimbun dan satu orang meninggal.


Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

2 November 2019

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Longsor di Banjarnegara, Satu Orang Meninggal Dunia

Retakan tanah tersebut berlokasi di sebelah timur rumah yang kemudian tertimbun longsor.


Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

25 September 2016

TEMPO/Budi Purwanto
Longsor di Banjarnegara 1 Orang Tewas

Rumah itu tertimpa reruntuhan tanah dan menewaskan satu orang dan delapan anggota keluarga lainnya luka-luka.


3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

19 Juni 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
3 Warga Banjarnegara Jadi Korban Longsor Susulan

Ketiga korban sedang membersihkan longsor saat terjadi
longsor susulan.


Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

19 Juni 2016

ANTARA/Agus Bebeng
Longsor Banjarnegara, Enam Korban Sudah Dimakamkan

Korban meninggal di Grumbul Wanarata disebabkan tertimbun material longsor susulan saat sedang bekerja bakti menyingkirkan longsoran.


Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

19 Juni 2016

Warga bersama relawan bergotong royong membuat saluran air di lokasi bencana longsor dan tanah bergerak di Desa Clapar, Madukara, Banjarnegara, Jateng, 31 Maret 2016. Sedikitnya 21 rumah roboh, serta ratusan lainnya  terancam roboh. ANTARA/Anis Efizudin
Longsor di Banjarnegara, 6 Warga Meninggal

Enam orang yang meninggal sudah dievakuasi, sementara satu korban masih dalam pencarian.


Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

13 April 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Darurat Longsor Banjarnegara Berakhir, Potensi Lonsor Masih Ada

Potensi longsor masih ada apabila curah hujan tinggi.


Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

31 Maret 2016

Jalan menghubungkan Kecamatan Madukoro-Pagentang, Banjarnegara, Jawa Tengah, rusak dan retak akibat tanah longsor, 27 Maret 2016. Longsor yang terjadi secara merayap dan perlahan seluas lima hektare, mengakibatkan 196 rumah warga rusak dan 14 diantaranya rusak berat. TEMPO/Irsyam Faiz
Longsor Banjarnegara, Warga Kuras Kolam Ikan  

Longsoran diperkiraan sudah bergerak sejauh 2-3 kilometer dari ujung hingga bawah. Sedang lebar longsoran 100 -200 meter.