TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi semakin ramai didatangi wartawan dan juru kamera menjelang kedatangan buron kasus dugaan suap Sistem Komunikasi Radio Terpadu, Anggoro Widjojo. Lobi gedung komisi antirasuah yang sore tadi hanya ditunggui segelintir wartawan kini dipenuhi tiga puluhan pemburu berita.
Tak tampak kehadiran petugas Kepolisian. Tapi, beberapa pegawai KPK sempat berbincang dengan tiga personel Pengamanan Obyek Vital bersenjatakan laras panjang. Pukul 20.30, KPK menyiapkan alat pengeras suara di teras gedung. Hingga pengeras suara itu sudah siap, Anggoro yang ditunggu itu belum tiba.
Sebelumnya, Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana membenarkan buron kasus Sistem Komunikasi Radio Terpadu, Anggoro Widjojo, ditangkap di Zhenzhen, Cina. Menurut Denny, Anggoro ditangkap tiga lembaga sekaligus: Direktorat Jenderal Imigrasi Kemenkumham, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan polisi Cina. Buron yang merupakan kakak dari Anggodo Widjojo, terpidana kasus percobaan penyuapan pimpinan KPK, itu ditangkap di Shenzen, Cina.
"Benar, kemarin sore telah berhasil menangkap buronan KPK atas nama Anggoro Widjaja," kata Denny melalui pesan pendek, Kamis, 30 Januari 2013.
Anggoro adalah Direktur PT Masari Radikom. Kasus yang membelit dia diusut KPK sejak 2008. Anggoro ditetapkan menjadi tersangka pada 19 Juni 2009, kemudian melarikan diri dan dinyatakan sebagai buronan. Atas permintaan KPK, Interpol pun turun tangan untuk mengusut kasus ini.
Anggoro disangka memberikan duit sebesar Rp 105 juta dan US$ 85 ribu kepada Ketua Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat, Yusuf Erani Faishal. Duit tersebut sebagai suap agar anggota Dewan menyetujui program revitalisasi Radio Terpadu di Kemenhut senilai Rp 180 miliar.
MUHAMAD RIZKI
Berita Terpopuler:
Ibas Takut Komentari Anas Urbaningrum
PDIP: Wali Kota Risma Tak Boleh Mundur
Banjir di Jakarta Hari Ini Diperkirakan Jam 8-10
Katulampa 230 Cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi Ini
Anas Simpan Aset Rp 2 Triliun di Singapura?