TEMPO.CO, Jakarta - Buron kasus dugaan suap Sistem Komunikasi Radio Terpadu Anggoro Widjojo tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis 30 Januari 2014 menjelang tengah malam, dengan tangan terborgol. Mengenakan polo shirt biru yang ditutup jaket kulit hitam, Anggoro tampak bingung melihat ratusan wartawan yang sudah berada di halaman gedung KPK.
Anggoro tak merespon berondongan pertanyaan dari wartawan. Dia hanya melirik sedikit ke arah kerumunan wartawan, lalu terus melangkah ke dalam gedung KPK.
Anggoro diketahui bakal langsung ditahan di rumah tahanan Pomdam Jaya, Guntur, Jakarta Selatan. "Kemungkinan memang di Guntur," kata juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo di halaman gedung kantornya, Kamis, 30 Januari 2014.
Menurut Johan, salah satu alasan dipilihnya rutan Guntur adalah keterbatasan kapasitas rutan gedung KPK yang sudah tak bisa lagi menampung tahanan tambahan.
Anggoro ditangkap di Shenzhen, Cina, Rabu, 29 Januari 2014. Dia adalah Direktur PT Masari Radikom. Kasus yang membelit dia diusut KPK sejak 2008. Anggoro ditetapkan menjadi tersangka pada 19 Juni 2009, kemudian melarikan diri dan dinyatakan sebagai buronan. Atas permintaan KPK, Interpol pun turun tangan untuk mengusut kasus ini.
Baca Juga:
Anggoro disangka memberikan duit sebesar Rp 105 juta dan US$ 85 ribu kepada Ketua Komisi Kehutanan Dewan Perwakilan Rakyat, Yusuf Erani Faishal. Duit tersebut sebagai suap agar anggota Dewan menyetujui program revitalisasi Radio Terpadu di Kemenhut senilai Rp 180 miliar.
MUHAMAD RIZKI
Berita Terkait:
Anggoro, dari Cina Akan Berlabuh di Rutan Guntur
Anggoro 'Disambut' KPK Pukul 23.00
Pesawat Anggoro 'Cicak-Buaya' Kena Gangguan Cuaca
KPK Simulasikan Kedatangan Anggoro 'Cicak-Buaya'
Tunggu Anggoro, Wartawan Berdatangan ke KPK
Anggoro Ditangkap Tiga Lembaga Sekaligus
Anggoro 'Cicak-Buaya' Ditangkap di Shenzhen
Anggoro 'Cicak-Buaya' Sampai di Jakarta Malam Ini
Anggoro 'Cicak-Buaya', Ini Kasusnya
KPK Tangkap Buron Anggoro 'Cicak-Buaya'?
Berita Lainnya:
Ibas Takut Komentari Anas Urbaningrum
PDIP: Wali Kota Risma Tak Boleh Mundur
Banjir di Jakarta Hari Ini Diperkirakan Jam 8-10
Katulampa 230 Cm, Jakarta Banjir Lagi Pagi Ini
Anas Simpan Aset Rp 2 Triliun di Singapura?