Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapasitas Gorong-gorong Jakarta Hanya 33 Persen

image-gnews
Aksi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berjongkok di dalam gorong-gorong di kawasan Bundaran HI, Jakarta, untuk mengecek kondisi saluran air tersebut (26/12). TEMPO/Amston Probel
Aksi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berjongkok di dalam gorong-gorong di kawasan Bundaran HI, Jakarta, untuk mengecek kondisi saluran air tersebut (26/12). TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Ahli tata air dari Universitas Indonesia, Firdaus Ali, mengatakan rata-rata kapasitas drainase di Jakarta untuk menampung dan menyalurkan air hanya sebesar 33 persen. "Banyak gorong-gorong yang dangkal akibat timbunan sampah dan sedimentasi," ujarnya saat dihubungi pada Rabu, 29 Januari 2014. Tidak hanya itu, usia gorong-gorong di Jakarta pun sangat tua. "Rata-rata dibangung 30 tahun lalu."

Buruknya sistem drainase di Jakarta, dia menggambarkan, sama saja dengan masalah macet di jalanan ibu kota. "Air dan mobil sama-sama macet karena jalannya kecil dan sempit." Karena banyak gorong-gorong yang dangkal air limpasan pun akhirnya menggenang dan menimbulkan banjir lebih besar.

Pada 2009 lalu, Firdaus melakukan penelitian terhadap saluran air mikro di seluruh wilayah DKI Jakarta. "Hasilnya ya itu, gorong-gorong di Jakarta tidak mampu bekerja maksimal," kata dia. Tidak hanya kapasitas yang berkurang akibat tersumbat dan pendangkalan, dia juga menemukan banyak jaringan drainase mikro seperti gorong-gorong atau selokan, tidak terhubung dengan jaringan makro seperti sungai atau waduk. "Sehingga setiap curah hujan lebih dari 50 milimeter sehari, banjir pasti terjadi," kata Firdaus.

Atas dasar penelitiannya itulah, Firdaus menyarankan pemerintah DKI Jakarta membangun gorong-gorong raksasa di bawah tanah alias deep tunel. "Kalau mau bangun kanal baru atau waduk baru kan butuh lahan dan prosesnya pasti lama sekali."

Gorong-gorong raksasa ini sudah diterapkan di negara tetangga Malaysia. "Deep tunel di sana berhasil mengurangi resiko banjir," kata Firdaus. Pembangunan gorong-gorong raksasa inipun, menurut dia, dapat diintegrasikan dengan sistem lain seperti jaringan utilitas maupun sistem transportasi. "Jadi fungsinya bukan hanya untuk air."

Dihubungi terpisah ahli tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menyatakan sistem deep tunel memang bagus untuk memperbaiki sistem drainase kota. Gorong-gorong raksasa ini, kata dia, bisa dimanfaatkan untuk menempatkan sistem utilitas seperti kabel fiber optik, kabel telepon, maupun pipa air bersih. "Pemerintah bisa menyewakan lahan di dalam deep tunel kepada penyedia layanan, sehingga perawatannya lebih jelas," kata dia.

Joga pun pernah melakukan riset dan menemukan bahwa sistem drainase yang buruk salah satunya diakibatkan carut-marutnya sistem utilitas. "Banyak gorong-gorong untuk air tertutup kabel-kabel dan pipa, jadi kapasitasnya berkurang."

PRAGA UTAMA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berita lain:
Deddy Corbuzier Kirim Cuitan Pasca-Isu Lumpuh OCD
BPPT Perangi Hujan di Jakarta Hari Ini
KPK: Ada Nama Lain di Mobil Mewah Adik Ratu Atut 
Saraf Menciut, Deddy Corbuzier Optimistis Sembuh 
Banjir Bekasi, Kompleks Dosen IKIP Tenggelam

 


Berita Lain
Banjir Bekasi, Kompleks Dosen IKIP Tenggelam

Titik Banjir Pagi Ini: Fatmawati, Kemang, Cawang 

Ahok: Teknologi Pengaspalan di Jakarta Usang 

Mayat di Pondok Kopi Diduga Pemilik Mobil 
Banjir, Bekasi ke Gerbang Tol Halim 3 Jam!  


 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

13 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

21 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

28 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

30 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

41 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

50 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

50 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.


Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

53 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.


Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

54 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.


Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

54 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.