TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Joko Widodo bingung tatkala mengetahui monyet-monyet hasil razia pada tahun lalu tak bisa dipindahkan ke Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan. Soalnya, kera-kera yang diselamatkan dari atraksi topeng monyet itu ternyata berpenyakit.
"Ragunan tidak mau terima karena monyetnya kena TBC dan hepatitis, takut menular ke binatang lain di sana," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis, 30 Januari 2013.
Dia mengungkapkan kebingungannya usai menerima Ketua Dewan Penasihat TM Ragunan Hashim Djojohadikusumo. Namun, dia juga tak bisa berbuat apa-apa karena monyetnya ditolak Ragunan. "Ya gimana, kalau nanti menular ke beruang atau monyet lain?" kata Jokowi.
Dia mengaku belum menemukan solusi lain untuk menyelamatkan monyet-monyet hasil razia itu. Hewan primata itu kini masih dirawat di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan milik Dinas Pertanian dan Kelautan yang terletak di kawasan Ragunan. Namun dia juga mengaku tak tega jika harus memusnahkan monyet-monyet itu.
"Masa sudah susah-sudah diselamatkan dari jalanan terus dimusnahkan?" ujar gubernur yang sempat disebut sebagai gubernur monyet gara-gara razia tersebut. Sebanyak 83 primata itu terjaring dalam razia topeng monyet pada Oktober 2013. Monyet-monyet itu dihargai Rp 1 juta oleh pemerintah. Razia itu dilakukan karena pemerintah khawatir monyet menularkan penyakit TBC dan hepatitis kepada penontonnya yang sebagian besar anak-anak.
ANGGRITA DESYANI
Berita Lain
KPK Tangkap Buron Anggoro 'Cicak-Buaya'
Ibas Takut Komentari Anas Urbaningrum
PDIP: Wali Kota Risma Tak Boleh Mundur
Anas Simpan Aset Rp 2 Triliun di Singapura?
Dikabarkan Mundur, Ini Jawaban Wali Kota Risma