TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Schroders Indonesia Michael Tjoajadi mengatakan pada tahun pemilu ini diperkirakan ada beberapa sektor yang berpotensi tumbuh secara drastis. Industri media, travel, dan retail disebut sebagai sektor-sektor yang akan tumbuh secara signifikan.
Menurut Michael, pendapatan media pada tahun pemilu pasti akan ditopang dengan banyaknya iklan kampanye, baik dari calon legislator maupun presiden. "Tapi, kalau mau berinvestasi, cari media yang tak berafiliasi dengan calon presiden," kata Michael, Rabu, 29 Januari 2014. Media yang berafiliasi dengan calon presiden dianggap rawan dari segi penggunaan keuangannya. (Baca juga: Hasil Investasi Reksa Dana Saham)
Selain itu, adanya pemilu juga diprediksi akan mendongkrak sektor travel dan retail. Banyaknya mobilisasi pada tahun ini, kata Michael, menjadi penyebab mengapa sektor travel bisa menjadi salah satu pilihan dalam berinvestasi. Adapun sektor retail, kata dia, akan tumbuh seiring dengan meningkatnya belanja kampanye serta tingkat konsumsi. "Pertumbuhan sektor retail akan melebihi pertumbuhan ekonomi, yang pasti akan ada aktivitas penambahan uang," ujarnya.
Meskipun diprediksi akan tumbuh seiring dengan upaya pemerintah dalam menyediakan sarana dan prasarana, menurut Michael, sektor infrastruktur masih akan bergantung pada kebijakan presiden yang baru nanti. Meski begitu, Michael berharap agar presiden yang baru kelak lebih bisa memprioritaskan sektor infrastruktur. Ini karena sektor infrastruktur merupakan salah satu pertimbangan investor asing untuk datang ke Indonesia.
Adapun sektor yang diperkirakan masih lesu pada tahun ini adalah komoditas, khususnya batu bara. "Kita tahu sendiri Indonesia kelebihan pasokan, di sisi lain permintaan justru menurun." (Baca juga: Benarkah Indonesia Tidak Ramah Investasi?)
Untuk diketahui, beberapa emiten di sektor media nasional dimiliki atau berafiliasi dengan beberapa nama pengusaha besar yang memproklamasikan diri sebagai kandidat calon presiden atau wakil presiden. Emiten-emiten itu di antaranya PT Visi Media Asia Tbk (Viva Group) yang memiliki stasiun televisi TVOne dan ANTV terafiliasi dengan keluarga Aburizal Bakrie. Ical--sapaan Aburizal--sudah memproklamasikan diri sebagai kandidat calon presiden dari Partai Golkar. (Baca juga: Wawancara Dave Morin: Bakrie Tak Memiliki Path)
Tidak berbeda denga PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC Group) yang merupakan perusahaan konglomerasi media milik Hary Tanoesoedibjo. Emiten itu memiliki stasiun televisi RCTI, MNCTV dan Global TV. Hary Tanoe sudah memproklamasikan diri sebagai kandidat wakil presiden dari Partai Hanura. Perusahaan media lain yang bukan emiten tapi terafiliasi calon presiden adalah stasiun televisi Metro TV milik Surya Paloh, yang juga sudah berkali-kali memproklamasikan diri sebagai kandidat calon presiden dari Partai Nasional Demokrat.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler :
Hari Ini Harga Emas Antam Turun Rp 1.000
Cuaca Buruk, Perbaikan Jalan Cipularang Molor
Merpati Janji Berikan Penggantian Tiket Batal
Temui Menkeu, Bos Freeport Tolak Berkomentar
2016, Bank Harus Siap Migrasi Kartu ATM Chip