TEMPO.CO, Jakarta - Obsessive Corbuzier's Diet (OCD) merupakan salah satu cara untuk melakukan penurunan berat badan. OCD dikenalkan oleh mentalist ternama Indonesia, Deddy Corbuzier. Diet ini memakai metode puasa tapi masih diizinkan untuk minum air putih selama puasa.
Puasa memang inti dari OCD. Tapi puasa OCD berbeda dengan puasa Senin-Kamis atau puasa Ramadan yang dijalani umat Islam. Lama puasa OCD bisa sampai 24 jam dan selama puasa boleh minum air putih, air teh, atau minuman lain yang tidak berkalori. Saat berbuka atau istilah Deddy "jendela makan", pelaku OCD boleh melahap apa saja dan makan beberapa kali asalkan tidak menjadi rakus.
Puasa dalam jangka waktu yang lama itu didasarkan pada hasil riset yang Deddy dapat di berbagai situs kesehatan. Sejumlah riset menyatakan puasa lebih dari 14 jam akan memicu produksi hormon pertumbuhan atau human growth hormone (HGH) lebih tinggi. HGH berfungsi mempercepat pembangunan otot dan pembakaran lemak; meningkatkan libido serta hal positif lainnya. "Puasa itu kan bagus. Semua agama buktinya menerapkan karena memang secara alamiah ini baik untuk tubuh," kata Deddy.
Freddy Wilmana, Ketua Komisi Terapi dan Obat-obatan Indonesia, mengatakan diet yang dipopulerkan Deddy ini dikenal di dunia medis dengan istilah intermittent fasting. "Diet ini sudah lama ada dan berkembang di Amerika Serikat. Cuma dari mana asalnya memang kurang diketahui. Mungkin saja benar dari para biksu dulu," ucap Freddy, yang spesialis farmakologi klinis di Rumah Sakit Pondok Indah.
OCD atau intermittent fasting, kata dia, lebih aman bagi tubuh karena, selama puasa, pelaku diet dibolehkan minum air. Ia menjelaskan, pola diet ini sebenarnya memang bertujuan membakar lemak yang optimal sehingga lebih cocok diterapkan oleh mereka yang kadar lemak di tubuhnya lebih dari 20 persen.
Pembakaran di dalam tubuh, menurut Freddy, pertama-tama adalah membakar gula dari makanan yang diasup selama enam-delapan jam. Jika gula sudah habis, tubuh akan beralih membakar lemak. "Tidak perlu khawatir tubuh akan mengambil protein dari otot karena sistematisnya lemak dulu yang dibakar," ujar Freddy, yang mengaku memakai pola diet ini untuk mengontrol lemak tubuhnya.
Adapun spesialis gizi klinik dari Siloam Hospitals, Samuel Oetoro, menyebut diet ala Deddy hanya cocok untuk orang-orang tertentu. "Untuk yang kegemukan atau obesitas, ini memang cocok. Tapi kalau lemak tubuhnya sudah rendah lalu diet dengan puasa jangka panjang ini harus hati-hati."
Ia menjelaskan, diet OCD perlu diwaspadai bagi orang yang kemampuan adaptasi tubuhnya lemah. Menurut Samuel, salah satu dampak berpuasa dengan rentang waktu 20-24 jam adalah memicu risiko terjadinya pemecahan lemak secara berlebihan atau ketosis. Kondisi ini bisa menyebabkan pelaku diet pingsan karena terlalu lemas. Selain itu, mengakibatkan pelaku kurang berkonsentrasi dalam aktivitasnya.
RINA ATMASARI | MAJALAH TEMPO
Terkait:
FOTO Deddy Corbuzier dalam Rekaman Lensa
Saraf Menciut, Deddy Corbuzier Optimistis Sembuh
Deddy Corbuzier Kirim Cuitan Pasca-Isu Lumpuh COD
Farhat Abbas: Deddy Minder Acaranya Diambil Alih