TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan mewaspadai jalur kereta api (KA) di dekat Tol Cipularang, Jawa Barat, karena rawan longsor di musim hujan. "Yang rawan longsor itu di dekat tol ke Bandung, pada kilometer 100 sampai 110," ujar Direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko, saat dihubungi Tempo, Jumat, 31 Januari 2014.
Ia menjelaskan ruas tersebut rawan longsor karena memiliki patahan yang sama dengan patahan di tol Cipularang (Lihat pula: Foto Slide Jalan Tol Cipularang Amblas Lagi). Jalur KA lainnya yang juga rawan longsor, ujarnya, adalah yang menghubungkan Nagrek dan Tasikmalaya. "Jalur di Jember, Jawa Timur juga demikian, namun lintasan itu tidak terlalu ramai," kata dia.
Hermanto menuturkan, sebagai antisipasi longsor, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah menyiapkan alat dan material untuk siaga (AMUS), termasuk bantalan rel di sejumlah stasiun.
Selain longsor, ia mengatakan ada stasiun yang kerap tergenang banjir meski hujan tidak deras. "Stasiun Semarang Tawang, Jawa Tengah, selalu banjir karena rob air laut," ujar Hermanto. Ia menjelaskan, kondisi tersebut selalu berulang lantaran tanah di Semarang yang mengalami penurunan.
Untuk mengatasi banjir di Semarang, ia menyebut sudah dilakukan peninggian track hingga 1,5 meter. Namun, karena stasiun masih tergenang, pemerintah berencana mendesain jalur layang atau elevated untuk kereta api yang melintasi Semarang. "Jadi nanti seperti Gambir," kata dia.
MARIA YUNIAR
Berita lain:
Farhat Abbas Minta Nia Mengingat Jasanya
Jadi Saksi, Akil Mochtar Gertak Pengacara
Aib Dibuka Mantan Kawan, Farhat Abbas Membalas
Dikabarkan Mundur, Ini Jawaban Wali Kota Risma
Petisi Usir Bieber dari AS Diteken 100 Ribu Orang