TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan tak ada persoalan antara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana. PDIP menilai pembagian wewenang antara Risma dengan Wisnu tidak perlu diperdebatkan.
“Sudah clear, enggak ada persoalan di antara keduanya,” ujar Hasto, saat dihubungi oleh Tempo, Jumat, 31 Januari 2014. Dia sudah sempat berkomunikasi dengan Risma dengan didampingi pengurus partai banteng lainnya.
“Ini cuma masalah miskomunikasi dan ada dinamika organisasi,” kata Hasto. Dia mengakui adanya perbedaan visi dalam mengelola pemerintahan di Surabaya. “Perlu penyamaan pandangan saja,” ujar dia. (Baca:Wakil Risma Ngotot Pemilihannya Sesuai Prosedur)
PDIP bakal memastikan mekanisme pemerintahan berjalan sesuai pembagian wewenang yang ada. “Wakil wali kota itu kan nanti jadi ban serep saja,” ujar Hasto. Dia menyebut tak ada upaya untuk mengecilkan wewenang Risma dengan pencalonan Wisnu sebagai wakil.
Sejak pelantikan wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, Tri Rismaharini absen. Risma hanya mengirim surat kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Mochammad Machmud menyatakan bahwa dirinya berhalangan hadir karena sakit. (Baca:Kisruh Risma dan Wakilnya Bisa Blunder Bagi PDIP)
Beredar isu bahwa Risma tak sependapat jika Whisnu menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya mendampingi dia. Risma diduga berseberangan paham dengan Whisnu. Isu pun berlanjut saat Risma yang hampir sepekan absen bertugas diduga melayangkan surat pengunduran diri.
Belakangan, Risma menepis isu ketidakharmonisan hubungannya dengan wakil barunya Whisnu. "Ndak ada apa-apa, kok," kata Risma kepada wartawan, Kamis, 30 Desember 2014. "Saya enggak punya masalah pribadi dengan beliau." (Baca: PDIP Diminta Mediasi Kisruh Wali Kota Risma dan Wisnu)
SUBKHAN
Berita Terpopuler
KPK Tangkap Buron Anggoro 'Cicak-Buaya'?
Jadi Saksi, Akil Mochtar Gertak Pengacara
JK Sibuk Cari Amplop Honor dari KPK
Anggoro 'Cicak-Buaya' Ditangkap di Shenzhen