TEMPO.CO, Purwokerto - Puluhan aktivis sejumlah organisasi pecinta lingkungan di Purwokerto, Jumat, 31 Januari 2014, menggelar aksi teaterikal memperingati Hari Primata Indonesia. Perburuan primata di Indonesia dinilai sudah sangat parah.
"Perdagangan primata asal Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan," kata koordinator aksi, Apris Nur Rahmadani, Jumat, 31 Januari 2014.
Aksi dilakukan dengan orasi dan menggelar teaterikal di Alun-alun Purwokerto. Mereka memakai topeng orang utan dan monyet yang selama ini menjadi target perburuan dan perdagangan ilegal.
Apris mengatakan lebih dari 95 persen primata yang diperdagangkan di Indonesia merupakan hasil tangkapan dari alam. Proses penangkapan, pengangkutan, dan perdagangan primata itu sering kali dilakukan dengan cara kejam. Ada banyak primata yang mati dalam proses perdagangan primata tersebut.
Ia menyebutkan salah satu primata yang kini sedang banyak diperdagangkan adalah kukang (Nycticebus sp). Kukang yang diperdagangkan itu banyak yang sudah dicabuti gigi taringnya oleh pemburu. Itu dilakukan untuk memberi kesan bahwa kukang adalah binatang yang jinak dan tidak menggigit. Kukang yang aktif pada malam hari itu menjadi favorit primata yang diperdagangkan karena bentuknya yang lucu dan terkesan jinak. Sepanjang 2013, ProFauna Indonesia mencatat sedikitnya ada 40 kasus perdagangan kukang secara online.
Ketua Biodiversity Society Banyumas Timur Sumardiyanto mengatakan di dunia terdapat sekitar 200 jenis primata dan 40 jenis atau hampir 25 persen di antaranya hidup di Indonesia. "Empat primata asal Indonesia, yakni orang utan sumatera (Pongo abelii), tarsius siau (Tarsius tumpara), kukang jawa (Nycticebus javanicus), dan simakobu (Simias cocolor), merupakan yang paling terancam punah," katanya.
ARIS ANDRIANTO
Topik terhangat:
Banjir Jakarta Cipularang Ambles Anggoro Ditangkap Jokowi Nyapres Deddy Corbuzier
Berita lain:
JK Sibuk Cari Amplop Honor dari KPK
Banjir Kiriman, Jokowi: Waduk Pluit Harus Disedot
Anggoro 'Cicak-Buaya' Ditangkap di Shenzhen
Dituding KDRT, Ini Jawaban Farhat Abbas
MS Kaban: Ditangkap KPK, Anggoro Akan Lebih Tenang