TEMPO.CO, Malang - Jalur Malang-Kediri terputus akibat tanah longsor di Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Akibatnya terjadi antrean kendaraan mengular selama empat jam lebih. Tanah longsor menutupi jalan sepanjang 25 meter. Total lima titik longsoran tanah yang memutuskan jalur Malang-Kediri.
"Sebuah mobil tertimbun tanah longsor, hanya rusak ringan," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang, Muji Utomo, Jumat 31 Januari 2014. Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sejumlah petugas PMI telah dikerahkan untuk penilaian dini serta membantu proses pembersihan longsoran tanah.
Tak jauh dari lokasi tanah longsor, terjadi luapan sungai Konto. Sehingga membahayakan kendaraan yang melintas di atas jembatan. Kini, polisi dan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang berusaha membersihkan tanah longsor. Proses pembersihan dilakukan secara manual maupun menggunakan escavator.
"Pembersihan longsoran dilakukan bergotong-royong dengan warga setempat," kata Kepala BPBD, Hafi Luthfi. Menurutnya, tanah longsor terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan Kabupaten Malang. Sepanjang jalur Malang-Kediri, katanya, rawan tanah longsor dan pohon tumbang. Untuk itu, pengguna jalan diminta waspada dan berhati-hati melintasi kawasan tersebut.
Tanah longsor rawan terjadi mulai Pujon-Ngantang-Kasembon. Apalagi sepanjang jalur jalan berkelok dan banyak tikungan tajam yang berbahaya. Sedangkan sepanjang jalan pinggirnya berupa tebing serta jurang yang mengancam keselamatan pengguna jalan.
Baca Juga:
EKO WIDIANTO