TEMPO.CO, Jakarta - Pembangunan rumah susun untuk warga bantaran Kali Ciliwung terkendala lahan. Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz mengatakan, rumah susun tersebut rencananya dibangun di atas tanah milik Perusahaan Daerah Pasar Jaya, yakni di Pasar Rumput dan Pasar Minggu.
"Dia harus hibahkan dulu kepada Pemda," kata Djan saat berkunjung ke Kantor Tempo, Kamis, 30 Januari 2014.
Selama PD Pasar Jaya belum menghibahkan tanah tersebut, Kementerian tak bisa membangun. Duit juga tak bisa cair. Hitung-hitungan Djan, pembangunan rusun tersebut bakal memakan dana sekitar Rp 1,5 triliun.
Menurut Djan, rancangan untuk kedua rusun tersebut sudah rampung sejak 2012, ketika banjir bandang melanda Ibukota. Konsepnya mencontoh rusun di Budapest. "Jadi, bawahnya tetap kami buat pasar, atasnya rumah lengkap dengan sarana dan prasarana," kata dia.
Rusun tersebut juga akan dilengkapi ruang terbuka hijau, sekolah untuk pendidikan anak usia dini (PAUD), hingga balai warga. "Kami bikin tetap ada (tempat untuk) warga berinteraksi," ucapnya.
Jumlah hunian di rusun tersebut ribuan. Di Pasar Rumput, bakal ada 3.200 unit rumah. Djan mengatakan, Kementerian sengaja memilih lokasi di pinggiran Kali Ciliwung karena, "Orang Ciliwung maunya di pinggir Ciliwung."
MARTHA THERTINA
Berita Lainnya:
Anggoro 'Cicak-Buaya' Ditangkap di Shenzhen
Bisa Terancam Kasus Anggoro, Kaban: Usut Tuntas!
MS Kaban: Ditangkap KPK, Anggoro Akan Lebih Tenang
Mereka Terseret di Kasus Anggoro Widjojo
Pesawat Anggoro 'Cicak-Buaya' Kena Gangguan Cuaca