TEMPO.CO, Semarang - Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jawa Tengah menginstruksikan struktur organisasinya di daerah terlibat aktif membantu korban bencana alam. Langkah itu dilakukan dengan cara membebaskan korban bencana menempati sejumlah sarana kesehatan yang dikelola yayasan sebagai tempat pengungsian.
“Kami juga telah menyiapkan kebutuhan selama di pengungsian, mulai obat hingga tenaga medis,” kata Sekretaris Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir, Ahad 2 Februari 2014.
Menurut Tafsir, penanganan korban bencana alam itu dilakukan dengan cara membebaskan layanan di semua pusat kesehatan umum (PKU) yang dikelola organisasi Muhammadiyah untuk kepentingan darurat bencana.
Langkah itu telah dilakukan sejak musibah bencana alam banjir menimpa sejumlah kawasan di Jawa Tengah. “Termasuk di Kudus, Jepara, dan Pati. Kami buka PKU di Kecamatan Mayong untuk pengungsian. Begitu pula kampus Stikes di Kudus dan rumah sakit rintisan di Kabupaten Pati,” katanya.
Tercatat nilai bantuan logistik yang digelontorkan ormas tertua di Indonesia itu mencapai Rp 500 juta. Muhammadiyah juga menerjunkan ratusan relawan, 25 mobil ambulans, dan sepuluh perahu karet.
Tafsir memastikan pusat bantuan terus dibuka di sejumlah posko kesehatan di daerah selama bencana belum reda. “Ini bencana menimpa masyarakat luas. Sudah kewajiban ormas untuk saling membantu,” katanya.
Sementara itu, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kantor Semarang pada Ahad, 2 Februari 2014, memberangkatkan dua tim ke lokasi banjir Kabupaten Pemalang dan Pekalongan. “Pukul 12 malam, satu tim diberangkatkan ke Pemalang untuk evakuasi warga di Kecamatan Bodeh dan Kecamatan Apelgading,” kata pejabat Hubungan Masyarakat Basarnas Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kantor Semarang, Aris Triyono.
Pada pukul 03.00 WIB, Basarnas memberangkatkan tim ke Kabupaten Pekalongan untuk evakuasi warga korban banjir di Desa Langensari, Kecamatan Kajen. “Kami lengkapi tim dengan perahu karet dan armada evakuasi,” katanya. Aris menyatakan ketinggian air di lokasi bencana itu mencapai 1 meter. Dilaporkan juga tiga rumah hanyut.
EDI FAISOL