Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketua Partai Rak Thailand Diserang Saat ke TPS  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Seorang pendemo anti pemerintah melambaikan bendera nasional Thailand saat kereta monorail melintas di kawasan Victory Monument di Bangkok (13/1). Pendemo anti pemerintah menutup sejumlah kawasan protokol di Bangkok dan menyebabkan aktivitas di pusat bisnis terganggu.  (AP Photo/Apichart Weerawong)
Seorang pendemo anti pemerintah melambaikan bendera nasional Thailand saat kereta monorail melintas di kawasan Victory Monument di Bangkok (13/1). Pendemo anti pemerintah menutup sejumlah kawasan protokol di Bangkok dan menyebabkan aktivitas di pusat bisnis terganggu. (AP Photo/Apichart Weerawong)
Iklan

TEMPO.CO, Bangkok - Chuvit Kamolvisit, pemimpin Partai Rak Thailand, diserang oleh seorang pria saat dalam perjalanan untuk memberikan suara di tempat pemungutan suara Unit 84 di Distrik Din Daeng, Bangkok, Ahad, 2 Februari 2014.

Chuvit sedang berjalan ke TPS dari rumahnya di Soi Ratchadapisek 3 ketika seorang pria berpakaian hitam dengan peluit dan mengenakan bendera nasional Thailand menyerangnya dari sisi kiri kepalanya.

Pria penyerang, yang diyakini sebagai pengunjuk rasa anti-pemerintah, langsung ditangkap oleh pengawal Chuvit. Chuvit menderita cedera kepala dan kemudian dilarikan dengan sepeda motor menuju rumah sakit.

Chuvit mengatakan dirinya tidak akan mengajukan laporan ke polisi atau menyimpan dendam terhadap orang itu. Ia hanya peduli tentang menjalankan haknya sebagai warga negara untuk memilih.

Menurut dia, tindakan pengunjuk rasa salah jika menghalangi orang lain menggunakan hak suaranya, dan meminta media untuk menyampaikan pesan ini kepada pemimpin Komite Reformasi Rakyat Demokratis, Suthep Thaugsuban. Mereka yang tidak suka terhadap pemerintah, kata Chuvit, cukup mencentang surat suara "tidak memilih".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komite Shutep itulah yang memimpin unjuk rasa anti-pemerintah--memimpin gerakan Bangkok Shutdown untuk memaksa Perdana Menteri Yingluck Shinavatra turun dari jabatannya. Komite juga menolak pemilu yang dilaksanakan hari ini.

BANGKOK POST | ABDUL MANAN

Berita Terkait:
Rusuh Pemilu Thailand, Wartawan Jadi Korban
Pemilu Thailand Akhirnya Berlangsung Hari Ini

Berita Lainnya:
Dua Ajudan Capres Afganistan Tewas Ditembak
Penari Perut Ikut Pencalegan Parlemen Mesir
Cina Kecam AS terkait Pengusiran Jurnalis Times
Kebijakan Luar Negeri AS Bergeser ke Diplomasi
Tiga Tewas Akibat Bom Mobil di Hermel, Libanon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Pesepak bola Timnas Indonesia berlatih menjelang laga lanjutan Piala AFF 2018 melawan Thailand, di Stadion Nasional Rajamangala, Bangkok, Thailand, Jumat, 16 November 2018. Pertandingan tersebut akan digelar di Stadion Rajamanggala, Bangkok, Thailand, Sabtu, 17 November 2018. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.


110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

Suasana saat warga menunggu di tepi jalan di sekitar Grand Palace untuk mengikuti upacara kremasi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej, di Bangkok, Thailand, 24 Oktober 2017. AFP PHOTO
110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.


Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Shinawatra. Guardian.co.uk
Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.


Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Mantan PM Thailand, Yingluck Shinawatra, tersenyum saat menerima media asing di rumahnya di Bangkok, Thailand, 12 Februari 2016. Menurut pengamat, Yingluck dan keluarga Shinawatra akan terlibat pada kampanye Pemilu 2017.  REUTERS/Jorge Silva
Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.


Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Kimlun Jinakul (91) meraih gelar sarjana ekologi manusia di Sukhothai Thammathirat Open University dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. AP Photo
Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat


UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

Raja baru Thailand, Maha Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun berbicara setelah mendapat undangan dari parlemen untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai raja di Bangkok Dusit Palace, Thailand, 1 Desember 2016. Thailand Royal Household Bureau/Handout via REUTERS.
UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.


Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Pusat Kerajaan Thailand/TEMPO/Nico J Tampi
Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.


Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn


FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

Sebuah video menunjukkan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn tengah berjalan bersama seorang wanita. twitter.com
FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.


Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Sodahead.com
Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.