TEMPO.CO, Kupang - Banjir rob akibat gelombang pasang melanda tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin, 3 Februari 2014, sehingga ratusan warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman atau ke rumah kerabatnya yang jauh dari pantai. "Banjir rob mengakibatkan rumah milik sekitar 159 warga rusak,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Thadeus.
Banjir rob yang melanda wilayah Kota Kupang, misalnya, disebabkan jebolnya tanggul penahan gelombang. Sedikitnya 19 rumah warga rusak. Bahkan ada sebagian rumah yang hanyut tergerus ke lautan.
Dua wilayah lain yang dilanda banjir rob adalah Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Ende. Namun BPBD NTT masih menunggu laporan tentang data jumlah rumah warga yang rusak.
Menurut Tini, BPBD NTT telah membangun sejumlah tenda penampungan bagi warga Kota Kupang yang rumahnya rusak dihantam banjir rob. Bantuan bahan makanan dan lainnya juga sudah didistribusikan.
Tini meminta warga agar selalu mewaspadai banjir rob yang masih mengancam warga yang bermukim di pesisir pantai. Sebab, cuaca ekstrem masih melanda wilayah NTT.
Kepala Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Tari Klas IIA Kupang Syaiful Hadi mengatakan wilayah NTT sedang dilanda siklon tropis Edna yang berasal dari Australia. "Siklon tropis Edna mengakibatkan cuaca ekstrem di NTT," ujarnya.
YOHANES SEO
Terpopuler:
Ini 10 Tokoh Pesaing Berat Jokowi
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono
Jokowi Datangi Kampung Deret, Seorang Ibu Mengeluh
Tim Pemburu Koruptor Kejar Eddy Tansil