TEMPO.CO, SOLO - PT Kereta Api membongkar puluhan kios pedagang di Stasiun Jebres, Solo, Senin, 3 Februari 2014. Dalam pembongkaran tersebut, para pedagang terlihat sibuk mengemasi barang-barangnya. Mereka mengangkutnya dengan truk yang telah disediakan oleh pihak stasiun. Beberapa pekerja langsung merubuhkan kios yang telah kosong itu.
Senior Manajer Keamanan PT KA Daerah Operasi VI Yogyakarta, Pasrep Nurhadi, mengatakan bahwa pembongkaran kios telah lama direncanakan. “Sebab, lokasi kios akan digunakan untuk memperlebar jalur kereta api,” katanya.
Pembongkaran tersebut juga disertai dengan kompensasi yang besarannya telah disepakati. “Para pedagang juga sudah menerima uangnya,” ujar Pasrep. Kompensasi yang diterima pedagang rata-rata Rp 2,5 juta.
Menurut Pasrep, sebagian besar stasiun di Daop VI sudah dinyatakan steril dari pengasong. “Terutama untuk stasiun di wilayah barat,” tuturnya. Saat ini pihaknya terus melakukan penertiban di Stasiun Jebres, Solo, hingga Stasiun Kedungbanteng, Sragen, yang masih menjadi kantong pedagang asongan.
Di sela-sela pembongkaran kios, petugas juga menggelar pemeriksaan serentak di KA Krakatau yang tengah singgah. Petugas menemukan puluhan pedagang asongan yang masih beroperasi. Mereka sempat bersitegang dengan sejumlah pedagang yang tidak terima saat diminta turun.
Meski telah menerima kompensasi, para pemilik kios tetap keberatan dengan tindakan PT KAI dan mengancam akan beralih menjadi pedagang asongan di atas kereta api. Koordinator pedagang, Nur Kuswarini, mengatakan para pedagang tidak mendapat lokasi baru untuk berjualan. "Kami hanya disuruh pindah tanpa ada solusi bagi kami untuk mencari nafkah," katanya dalam kesempatan terpisah.
Menurut Nur, para pedagang memang telah pasrah atas kebijakan PT KA yang membongkar seluruh kios. Hanya, mereka masih menolak keluar dari stasiun. "Kami akan berdagang sebagai penjual asongan," dia menegaskan.
Nur menambahkan, para pemilik kios sudah bergabung dengan paguyuban pedagang asongan yang hingga saat ini masih banyak beroperasi di Stasiun Jebres. "Kami akan terus melawan upaya penertiban," katanya. Kebijakan pelarangan pedagang asongan itu menurutnya tidak disertai solusi yang jelas dari PT KA.
AHMAD RAFIQ
Berita Terpopuler
Colek Keluarga Jokowi-Ahok, Bumerang Ani Yudhoyono
Jokowi Datangi Kampung Deret, Seorang Ibu Mengeluh
Tim Pemburu Koruptor Kejar Eddy Tansil
SBY Minta Pertimbangan DPR Soal Pecat Azlaini Agus
Eksekutor Feby Lorita Tertangkap di Siantar