Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konsumsi Rumah Tangga di Jabar Rp 5,4 Juta

Editor

Eni Saeni

image-gnews
Pedagang menata makanan laut Haisom atau Tripang jelang perayaan Tahun Baru Imlek di Petak sembilan, Jakarta, (28/1). Haisom atau Tripang merupakan salah satu makanan khas Imlek yang disajikan ketika Imlek. ANTARA/M Agung Rajasa
Pedagang menata makanan laut Haisom atau Tripang jelang perayaan Tahun Baru Imlek di Petak sembilan, Jakarta, (28/1). Haisom atau Tripang merupakan salah satu makanan khas Imlek yang disajikan ketika Imlek. ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan rata-rata biaya konsumsi rumah tangga gabungan 7 kota di Jawa Barat hasil Survey Biaya Hidup (SBH) 2012 tercatat Rp 5.4 juta.  "Ada perubahan pola konsumsi masyarakat dan ada perubahan komoditi," kata Kepala Bidang Statistitk Distribusi BPS Jawa Barat Dody Gunawan Yusuf di kantornya, Senin, 3 Februari 2014. 

Kota Depok menjadi kota berbiaya hidup tertinggi di Jawa Barat dengan rata-rata niai konsumsi rumah tangganya Rp 6.3 juta, atau rangking 4 nasional. Disusul Kota Bekasi Rp 5.7 juta.  Sementara konsumsi rata-rata rumah tangga terendah di Jawa Barat adalah  Kota Cirebon yakni Rp 3.6 juta  erselisih tipis dengan Kota Tasikmalaya 6.3 juta. Rata-rata konsumsi di Kota Bandung sendiri Rp 5.6 juta dan Kota Bogor Rp 4.4 juta  

BPS mendapati tren pola konsumsi di 7 kota di Jawa Barat yakni proporsi biaya hidup kelompok makanan terus turun. Di Jawa Barat, komposisi proporsi konsumsi kelompk makanan 35,85 persen, sementara non makanan 64,15 persen. 

Kota Sukabumi sebagai daerah dengan pola konsumsi dengan proporsi biaya hidup kelompok makanan tertinggi yakni 45,23 persen dari rata-rata konsumsi rumah tangganya seluruhnya Rp 3.8 juta. Sebaliknya Kota Depok mencatatkan proporsi konsumsi makanan terendah yakni hanya 32,88 persen. "Di Depok pengeluaran non makanan yang meningkat," kata Dody. 

Dody mengatakan, pergeseran yang paling mencolok berada pada meningkatnya pola konsumsi kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan proporsi 17,71 persen dari nilai rata-rata biaya konsumsi rumah tangga di Jawa Barat. Nilainya hampir berimbang dengan Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 17,01 persen, dan masih lebih kecil dibanding kelompok bahan makanan 18,83 persen. 

Proporsi konsumsi tertinggi di Jawa Barat tercatat pada Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 28,52 persen. Sementara konsumsi terendah justru di kelompok pengeluaran kesehatan 4,13 persen, disusul sandang 5,16 persen, serta kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 8,63 persen. 

Dalam survey itu,  sub kelompok beras dan rokok masih menjadi konsumsi yang relatif tinggi di bandingkan sub kelompok lainnya. Sementara di wilayah perkotaan yang relatif besar penghasilan yang disisihkan untuk tabungan terhitung dominan di kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Doddy, survey biaya hidup itu dilakukan BPS tiap 5 tahun sekali, terakhir dilakukan pada 2007 lalu. Survey itu sengaja dilakukan BPS untuk memeriksa kelompok pengeluaran yang sensitif mempengaruhi inflasi tiap kota, dengan melakukan survey berkala terhadap pola konsumsi masyarakatnya. 

Dody mengatakan, survey itu bukan menunjukkan biaya hidup di masing-masing kota itu. "Survey ini akan menjadi bahan dasar perhitungan Indeks Harga Konsumehn. Dari SBH itu akan dihasilkan paket komoditas yang berpengaruh dalam cakupan kota," kata dia. 

Dia mencontohkan, inflasi Jawa Barat pada Januari 2014 tercatat 0,98 persen. Kenaikan harga gas elpiji menyumbang inflasi tertinggi mengalahkan telur ayam dan daging ayamn ras kendati pemicunya disebabkan oleh kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram hanya sepekan di awal Januari.


 

Adapun kenaikan harga daging dan ayam ras sendiri dipicu oleh terganggunya jalur distribusi dan dominan terjadi di daerah yang terkena bencana banjir. 

AHMAD FIKRI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

23 jam lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024


Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

1 hari lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global saat Indonesia sedang libur Panjang dalam rangka Hari Raya Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 H, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.


Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

1 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.


BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

1 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.


BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

1 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.


Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

1 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.


Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

1 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.


Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

19 hari lalu

Sejumlah penumpang berjalan menuju pintu keluar Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (24/8). TEMPO/Fahmi Ali
Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.


BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

21 hari lalu

Calon pembeli mengecek kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa 4 Oktober 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada September sebesar 1,17 persen (month-to-month/mtm), tertinggi sejak Desember 2014 dengan komoditas utama penyumbang inflasi tersebut adalah harga b ahan bakar minyak (BBM), beras dan angkutan dalam kota. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
BPS: Kenaikan Harga Beras Eceran 2024 Paling Tinggi Sejak 2011

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia A. Widyasanti mengatakan harga beras eceran mengalami kenaikan sebesar 2,06 persen secara bulanan.


Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

22 hari lalu

Seorang pekerja merapikan beras program Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP) di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin 19 Februari 2024. Kemendag meminta kepada Perum Bulog agar pengiriman beras pemerintah ke ritel modern yang digelontorkan lewat program SPHP dipercepat, hal tersebut guna menstabilkan harga beras yang melebihi ketentuan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni Rp69.500 per 5 kilogram. ANTARA FOTO/ Erlangga Bregas Prakoso
Terkini: Harga Beras dan Gabah Turun Selama Ramadan, Jokowi Gelontorkan IFG LIfe Rp 3,5 Triliun untuk Bereskan Polis Jiwasraya

BPS menyebut penurunan harga beras secara bulanan terjadi di tingkat penggilingan sebesar 0,87 persen. Namun secara tahunan, di penggiling naik.