TEMPO.CO, Jakarta - Raksasa elektronik Jepang, Sony, segera membentuk aliansi bisnis komputer dengan Lenovo Group. Aliansi ini dibentuk sebagai solusi untuk mengatasi turunnya penjualan notebook Sony Vaio di seluruh dunia.
Lenovo, perusahaan berbasis teknologi informasi asal Negeri Tirai Bambu ini diprediksi mampu memacu bisnis komputer Sony. Namun kepada kantor berita NHK, Sony membantah adanya aliansi tersebut.
“Sony sedang melanjutkan pilihan dalam menjalankan bisnis komputer, namun kabar dibentuknya aliansi antara Sony dan Lenovo adalah tidak benar,” demikian keterangan dari Sony, yang dilansir Reuters, Ahad, 2 Februari 2014.
Mereka menyatakan rencana merevisi produknya serta menjalankan strategi untuk meningkatkan penjualan notebook Vaio di seluruh dunia. Sony mengatakan notebook Vaio kalah pamor dibanding sabak digital dan ponsel cerdas.
Selain harus berjuang keras di tengah persaingan bisnis komputer, Sony juga menghadapi tantangan berat di antara bisnis televisi cerdas. Sedangkan Lenovo masih mengandalkan pemasukannya dari penjualan komputer dan notebook yang berkontribusi 80 persen bagi pemasukan perusahaan.
Baca Juga:
Lenovo kini sedang agresif dalam mengembangkan bisnisnya. Pekan lalu mereka menyatakan rencana pembelian perusahaan milik Google yang memproduksi ponsel cerdas, Motorola Mobility, senilai US$ 2,91 triliun.
Sebelumnya Lenovo juga sudah membeli unit bisnis server IBM. Unit bisnis yang dibeli tersebut mencakup System x, BladeCenter, dan Flex System server yang seluruhnya berbasis x86. Sistem Flex, NeXScale, serta iDataPlex server merupakan peranti lunak yang berhubungan dengan jaringan dan pemeliharaan operasi server.
REUTERS | SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lain
Twitter Borong 900 Paten IBM
Zynga Kembali Berhentikan Ratusan Karyawan
Testis Besar, Peluang Selingkuh Besar
Facebook Luncurkan Aplikasi Paper