TEMPO.CO, Bojonegoro - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Jawa Timur belum bersikap terhadap munculnya wacana duet Prabowo Subianto-Hatta Radjasa dalam pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang. "Duet tersebut perlu diuji publik lebih dulu," kata Ketua PAN Jawa Timur Suyoto, Senin, 3 Februari 2014.
Menurut Suyoto, masalahnya bukan soal setuju atau tidak setuju, tapi partainya memang masih belum membicarakan soal calon presiden. Sebab, keputusan soal penentuan calon presiden dari PAN ada pada pengurus pusat.
PAN Jawa Timur, kata dia, baru akan memberikan pandangan seandainya diminta oleh pengurus pusat. "Saat ini pengurus di tingkat wilayah belum dimintai pandangan. Jadi kami belum membicarakan masalah itu," ujar Suyoto, yang juga Bupati Bojonegoro.
Ketua PAN Bojonegoro Suyuti juga bersikap sama. Namun secara organisasi, kata dia, sikap pengurus di tingkat kabupaten/kota se-Jatim akan sama dengan sikap Suyoto. Suyuti membenarkan bahwa wacana pasangan Prabowo-Hatta memang belum dibahas, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. "Belum ada pembicaraan mengenai capres-cawapres," katanya.
Pernyataan Suyoto dan Suyuti menanggapi ucapan Wakil Sekretaris Jenderal PAN Herman Kadir pada Kamis pekan lalu. Herman menyatakan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sering bertemu Prabowo Subianto, calon presiden Partai Gerindra. Ia mengklaim Hatta tengah menjajaki untuk menjadi calon wakil presiden Prabowo. "Banyak anggota PAN yang sangat setuju, termasuk saya," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan.
Menurut Herman, kedua tokoh itu memiliki latar belakang yang saling mendukung. Hatta, kata dia, mewakili tokoh Islam dan memiliki jaringnan yang besar di luar Jawa. Adapun Prabowo dianggap mampu mengusai Jawa serta mendapat dukungan dari tokoh nasionalis. "Jadi kami menilai pasangan ini sangat pas," ujarnya.
SUJATMIKO