TEMPO.CO, Sumenep - Sebanyak 76 ton beras untuk masyarakat miskin (raskin) di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, tertahan di gudang Bulog setempat akibat cuaca buruk yang melanda sejak sebulan terakhir. "Raskin ini jatah empat bulan untuk Kecamatan Pulau Masalembu dan Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean," kata Kepala Sub-Bagian Sarana Perekonomian Pemerintah Kabupaten Sumenep Wedy Sunarto, Senin, 3 Februari 2014.
Puluhan ton beras untuk warga miskin itu, kata Wedy, terbagi untuk Kecamatan Masalembu sebanyak 12 ton per bulan dan Desa Pajenangger 6 ton per bulan. "Karena gangguan cuaca, tidak ada kapal berlayar. Padahal semestinya beras ini sudah sampai ke tangan penerima sebelum akhir tahun 2013 lalu," ujarnya.
Karena itu, Wedy berharap masyarakat di Pulau Masalembu dan Arjasa bersabar. Sebab, tertahannya jatah raskin mereka bukan karena disengaja, melainkan akibat gangguan cuaca. Wedy berjanji, bila cuaca sudah memungkinkan kapal berlayar, raskin akan langsung dikirim karena para kepala desa telah jauh hari menebus raskin tersebut. "Kalau dipaksakan berlayar, kemudian mutu raskin jadi jelek terkena air laut, siapa yang bertanggung jawab?" katanya lagi.
Wedy menambahkan, untuk menghindari penyimpangan saat pendistribusian, pengiriman beras untuk warga miskin akan diawasi langsung oleh tim dari setiap kecamatan. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar beras langsung sampai ke titik akhir distribusi, yakni balai desa.
Arifin, warga Desa Masalima, Pulau Masalembu, berharap raskin segera didistribusikan. Menurut dia, akibat cuaca buruk, stok beras warga juga mulai menipis. Lagi pula banyak pedagang di desanya tidak bisa kulakan sehingga terancam rawan pangan. "Kalau raskin sudah sampai, setidaknya kebutuhan beras aman hingga dua bulan ke depan," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI (SUMENEP)
Berita Terpopuler
Datangi Kampung Deret, Seorang Ibu Mengeluh
Eksekutor Feby Lorita Tertangkap di Siantar
Polisi Tangkap Pembunuh Feby, Mayat di Bagasi
Dua Blok Rusun Marunda Terisi Maret Ini