TEMPO.CO, Garut - Akibat banjir dan cuaca buruk yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, pengadaan beras di Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub-Divre Ciamis, Jawa Barat, terancam tersendat. “Kemungkinan pasokan akan turun,” ujar Irwan Setiawan, pengusaha mitra pengadaan beras Bulog, kepada Tempo, Senin, 3 Februari 2014.
Menurut dia, penurunan pasokan beras itu akibat sejumlah lumbung padi tergenang banjir. Di antaranya di kawasan Indramayu dan Cirebon, Jawa Barat. Akibatnya, banyak lahan persawahan mengalami gagal panen. Selain itu, kualitas beras juga kurang bagus atau berwarna kekuning-kuningan. (Baca juga: Ribuan Hektare Sawah di NTT Terancam Gagal Tanam)
Baca Juga:
Pasokan beras diprediksi akan mengalami penurunan sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya atau sekitar 9.000 ton. Pada tahun lalu Bulog Ciamis memasok beras sebanyak 25-30 ribu ton. Beras tersebut disuplai ke Bulog untuk kebutuhan beras murah bagi masyarakat miskin di wilayah Garut. (Baca juga: Cuaca Buruk, Pasokan Raskin Terhambat)
Irwan mengaku beras murah untuk masyarakat Garut didatangkan dari sejumlah daerah, seperti dari Indramayu, Cirebon, Wawalon, Wangon, dan Majenang. Sedangkan untuk beras Garut sendiri lebih banyak dijual ke Jakarta karena kualitasnya tergolong premium. “Saya masih bingung untuk memasok ke Bulog ini, tapi mudah-mudahan bisa tertangani dengan mendatangkan beras dari daerah lain,” ujarnya.
Kepala Sub-Divre Bulog Ciamis Dindin Syamsudin mengaku optimistis kebutuhan beras tahun ini akan tercukupi, bahkan akan melebihi target yang telah ditentukan. Dia menyebutkan kebutuhan beras tahun ini mencapai sekitar 90 ribu ton untuk wilayah Garut, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar. “Kami menargetkan tahun ini pengadaan beras sekitar 102 ton,” ujarnya. (Baca juga: Ribuan Hektare Sawah di Bekasi Terancam Puso)
Dia mengaku, bila pengadaan beras dari pengusaha tersendat, pihaknya akan memberdayakan satuan tugas unit pengolahan gabah dan satgas pengadaan. Dengan begitu, pengadaan beras murah untuk warga miskin akan tetap terpenuhi. “Cadangan kita juga masih cukup sampai Mei mendatang sekitar 19 ribu ton lagi,” ujarnya.
SIGIT ZULMUNIR (GARUT)
Terpopuler :
21 Kereta Baru, KAI Incar Pendapatan Rp 5,2 T
Kisruh Beras Ilegal,Suswono Beberkan Cara Impornya
Garap Geotermal, PT SERD Pasok Listrik 2x110 MW
Stasiun Jebres akan Jadi Stasiun Angkutan Barang
Merpati Tak Terbang Sampai 5 Februari 2014