2019, Mobil Murah Wajib Seratus Persen Komponen Lokal
Reporter: Tempo.co
Editor: Abdul Malik
Senin, 3 Februari 2014 17:58 WIB
MS Hidayat. ANTARA/Andika Wahyu
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Karawang - Menteri Perindustrian M.S .Hidayat menargetkan mobil murah dan ramah lingkungan (low-cost green car/LCGC) menggunakan seratus persen komponen produksi dalam negeri dalam lima tahun mendatang, atau pada 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya yakin sebelum lima tahun, kita sudah bisa. Nanti policy-nya kita bisa memproduksi dari jenis yang sudah mempunyai market karena kita sudah mempunyai teknologinya dari putra-putra Indonesia," katanya saat ditemui seusai peresmian ekspor perdana mobil Agya ke Filipina di Karawang, Jawa Barat, Senin, 3 Februari 2014.

Hidayat mengatakan PT Astra Daihatsu Motor dengan mobil Agya-nya sudah berkomitmen untuk memproduksi mobilnya dengan pemenuhan komponen dalam negeri mencapai 88 persen. Dia mengimbau Astra Daihatsu terus meningkatkan kandungan lokal dalam negeri. Menurut Hidayat, dengan adanya kewajiban menggunakan komponen dalam negeri, produk LCGC ini diharapkan akan menjadi cikal bakal produksi massal mobil nasional. (Baca juga: Selain Daihatsu,Toyota dan Suzuki juga Ekspor LCGC)

"Dibuat oleh produsen komponen dalam negeri. Saya memang ingin melokalisasi industri komponen untuk membangun mobil murah ini di Indonesia," katanya.

Direktur Manufaktur Astra Daihatsu, Pongky Prabowo, mengatakan penggunakan seratus persen komponen lokal perlu melibatkan kerja sama dengan perusahaan principal, yakni Toyota Corp. Dia mengaku belum tahu kapan pihaknya dapat memenuhi harapan yang seperti disebutkan Menteri Perindustrian. "Namun ini memacu kami untuk mempercepat lokalisasi agar lebih cepat tercapai," katanya. (Baca juga : LCGC Dongkrak Penjualan Suzuki )

Menurut Pongky, ada beberapa komponen yang diproduksi oleh Jepang dan negara di kawasan Asia Tenggara. Di antaranya adalah komponen yang berkaitan dengan mesin dan general engine. Penggunaan komponen asal luar negeri ini, kata dia, disebabkan oleh faktor skala ekonomi. "Ada komponen yang tidak bisa diproduksi kalau volume unitnya tidak mencukupi," katanya. (Baca juga : Jokowi: LCGC Bebas Pajak, Kok Transjakarta Tidak? )

Kendati demikian, dia berharap penjualan mobil murah ini dapat tumbuh tinggi sehingga pihaknya dapat mencapai tingkat kandungan lokal dalam negeri hingga seratus persen.

Hari ini, Senin, 3 Februari 2014, PT Astra Daihatsu Motor mengekspor perdana mobil murah berbasis Agya ke Filipina. Namun, kata Pongky, peluncuran mobil hemat bahan bakar ini baru akan dilakukan akhir Februari di Filipina. Mobil ini ditargetkan terjual 6.000 unit selama setahun ini. Namun jika permintaan pasar Filipina lebih tinggi, Astra Daihatsu siap memenuhi permintaan.

ALI HIDAYAT

Terpopuler :Menpera Sebut Proyek 1.000 Tower Gagal karena Foke  Stasiun Jebres akan Jadi Stasiun Angkutan BarangMerpati Tak Terbang Sampai 5 Februari 2014  Pengakuan Menteri Suswono Soal Beras Impor  Hari Ini, Harga Emas Antam Anjlok Rp 7.000  

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi