TEMPO.CO, Kendal - Jalur Pantai Utara Kendal, Jawa Tengah, yang merupakan jalur utama Semarang-Jakarta lumpuh. Beberapa ruas jalan tergenang banjir, mulai di Jalan Raya Rangsong hingga menjelang Kendal kota. Selain curah hujan yang tinggi, banjir disebabkan jebolnya tanggul Sungai Blorong dan Bodri.
Seribu lebih rumah di sepanjang Jalan Raya Brangsong terendam banjir. Warga terpaksa menjebol marka jalan guna mengurangi derasnya banjir di perkampungan sisi selatan jalan. Kemacetan dari arah Semarang sampai Brangsong hampir mencapai 10 kilometer. Kemacetan serupa juga terjadi dari arah Jakarta sampai Kendal kota.
Brigadir Kepala Endro Hari yang bertugas di pos polisi depan Rumah Makan Pantes, Brangsong, mengatakan kemacetan parah terjadi sejak pukul 08.00 pagi. Kemacetan makin panjang karena banjir di Mangkang, Semarang, sudah surut. "Lalu lintas yang sebelumnya tertahan di Semarang menyatu dengan kemacetan di Kendal," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 4 Februari 2014.
Sebenarnya, dari pertigaan Kaliwungu, arus lalu lintas dari Semarang tujuan Jakarta bisa diarahkan melalui jalur alternatif melalui Boja, Singorojo, Sukorejo dan Weleri. Namun, menurut Endro, Jalan Raya Singorojo terputus longsor. "Kemacetan makin mengular," katanya.
Haryanto, sopir bus Pahala Kencana, mengaku sudah terjebak macet di Brangsong, Kendal, sejak Senin pukul 11 malam. "Sudah 13 jam," ujarnya.
Sementara Slamet, sopir truk dari Grobogan menuju Tegal, terjebak macet di Jalan Raya Kaliwungu sejak pukul 7 pagi. Sebelumnya dia terjebak macet di kawasan Krapyak, Semarang, sejak pukul 8 malam karena banjir di Mangkang, Semarang. "Enam belas jam saya baru tempuh 20 kilometer," katanya.
Senim malam, Jalan Raya Mangkang Semarang (menjelang perbatasan Kendal) juga terendam banjir. Namun, sekitar pukul 8 pagi, banjir surut.
SOHIRIN