Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rudi Menangkan Bhatoegana, Kawan SMA Ibas Komplain

image-gnews
Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudi Rubiandini. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Edhie Baskoro Yudhoyono disebut dalam persidangan kasus suap yang menyeret Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini. Sebab, Deni Karmaina, kawan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas semasa SMA, adalah Direktur Utama PT Rajawali Swiber Cakrawala. (baca: Ibas Disebut dalam Persidangan Rudi Rubiandini  )

Deni disebut komplain kepada Rudi Rubiandini lantaran SKK Migas menyetujui PT Timas sebagai pemenang proyek IDD Chevron untuk pengerjaan konstruksi terintegrasi instalasi bawah laut Gendalo-Gehem.

Ini diungkapkan jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi, Riyono, saat memutarkan rekaman percakapan telepon Gerhard Maarten Rumeser, Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas. Dalam rekaman tersebut, hanya terdengar suara Gerhard. Berikut isinya:
- Halo..
- Itu gimana tuh yang apa, halo.. Yang itu..
- Ini apa, aku janji ngasih Rabu siang, ke itu, ke beliau, oke thank you..

Jaksa Riyono bertanya kepada Gerhard dengan siapa dia berbicara di sambungan telepon tersebut. "Itu masih inget dengan siapa?" tanyanya dalam persidangan untuk terdakwa Rudi Rubiandini di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Selasa, 4 Februari 2014.

Gerhard mengaku berbicara dengan Deni Karmaina. Yang dimaksud dengan "beliau" adalah Rudi Rubiandini. Sedangkan yang diserahkan ke Rudi pada hari Rabu adalah dokumen.

Menurut Gerhard, telepon tersebut hanya berupa konfirmasi dan menyambung pembicaraan sebelumnya. Dalam pembicaraan itu, kawan sekolah Ibas ini berharap PT Saipem menang dalam tender proyek dari IDD Chevron tersebut. Namun yang menjadi pemenangnya malah PT Timas--yang komisarisnya adalah Ketua Komisi Energi Sutan Bhatoegana--karena penawaran harganya terendah.

"Kata Deni, tendernya tidak betullah, sehingga Timas harusnya dikalahkan, dalam konteks itu dia memberikan bukti-bukti, itulah alasannya dokumen itu," kata Gerhard. Dia mengatakan lantas menyerahkan dokumen tersebut ke Rudi karena terkait dengan tender besar. "Approval-nya dari Pak Kepala."(baca:'Sepukul', Kode Rudi Rubiandini Sebut Uang  )

Jaksa Riyono langsung mencecar apakah pembicaraan tersebut terkait permintaan duit Rudi sebesar US$ 500 ribu ke Deni. "Pembicaraan ini terkait adanya permintaan Pak Rudi dari Deni sebesar US$ 500 ribu?" tanyanya.

Gerhard mengaku tidak tahu karena langsung menyerahkan dokumen yang tersimpan dalam folder tersebut ke Rudi. Namun, ia tidak bisa memastikan isi folder tersebut berupa dokumen atau duit. "Saya kasih ke Pak Kepala, duitnya entah berapa, Pak Kepala akan datang ke saya kalau duitnya kurang. Tapi belakangan setelah saya cross check, menurut Pak Deni itu dokumen. Saya tidak mengecek ke Kepala," katanya.(baca:Anak Buah Akui Terima 'Titipan' buat Rudi)

Rudi pun mengaku pernah bertemu dengan Deni di Bimasena, Jakarta Selatan, pada 28 Juli 2013. "Deni Karmaina baru bertemu dua kali. Yang pertama diperkenalkan. Yang kedua ketemu sama Pak Sutan," ujar Rudi seusai persidangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pertemuan tersebut, Rudi mengaku Deni mengajukan komplain dengan menyatakan di tender IDD Chevron ada permasalahan. "Ada komplain dan itu sudah terbiasa saya sebagai Kepala, jadi bukan hal yang baru dan bukan spesifik," ujar mantan Wakil Menteri ESDM itu. Pada saat bersamaan, Sutan malah mengajukan protes ke Rudi karena duit tunjangan hari raya untuk Komisi Energi DPR masih kurang.(baca: Bhatoegana, Ngeri-ngeri Suap dan Kawat Gigi)

Ketika ditanya apakah Rudi menemui Deni karena berstatus kawan Ibas, Rudi mengaku tidak mengetahui perkawanan Ibas-Deni. "Saya enggak tahu, tuh," katanya.

Sebelumnya, kuasa hukum Rudi, Rusydi A. Bakar, menanyakan soal Deni kepada Gerhard Maarten Rumeser. "Di berita acara pemeriksaan Saudara, ada yang menyebutkan 'Deni dari PT Swiber dan mengatakan kepada saya teman sekolah Ibas sewaktu SMA'," ujar Rusydi.

Gerhard pun membenarkan. "Iya, yang saya tahu dia direktur perusahaan minyak," katanya.


LINDA TRIANITA

Berita terkait
Rudi Sangkal Menangkan Perusahaan Bhatoegana
Ruhut: Potong Leher Saya jika Ibas Korupsi!
Bhatoegana, Ngeri-ngeri Suap dan Kawat Gigi
Tiga Petinggi Demokrat Terseret Suap SKK Migas
Skandal Migas Bebani Demokrat
Rudy Diduga Bermain di Proyek Lain

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Daftar Caleg Tiap Provinsi dengan Real Count Tertinggi, Ada Puan dan Grace Natalie

52 hari lalu

Petugas melaksanakan rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 di tingkat kecamatan di kawasan Abiabsemal, Badung, Bali, Jumat, 16 Februari 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badung memulai tahapan rekapitulasi penghitungan suara pemilu presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota di tingkat panitia pemilihan kecamatan (PPK). ANTARA/Fikri Yusuf
Daftar Caleg Tiap Provinsi dengan Real Count Tertinggi, Ada Puan dan Grace Natalie

Real count sementara Caleg DPR 2024 di 84 dapil dengan perolehan suara tertinggi, di antaranya Puan Maharani, Grace Natalie, dan Ibas Yudhoyono.


Ibas SBY ke Kaki Gunung Lawu, Mampir ke Air Terjun Legenda Jaka Tarub

23 April 2022

Politikus Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas SBY berkunjung ke Air Terjun Srambang di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dok. Antaranews
Ibas SBY ke Kaki Gunung Lawu, Mampir ke Air Terjun Legenda Jaka Tarub

Politikus Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas SBY mengendarai sepeda motor dan berjalan kaki menuju air terjun Srambang di Ngawi.


Alasan AHY Umumkan Pengurus Demokrat di Akhir Batas Waktu

16 April 2020

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi sang istri Annisa Pohan menghadiri Kongres V Partai Demokrat, di JCC, Senayan, Ahad, 15 Maret 2020. Annisa Pohan tampak setia menemani sang suami menghadiri kongres tersebut dengan mengenakan baju Partai Demokrat. TEMPO/Fikri Arigi
Alasan AHY Umumkan Pengurus Demokrat di Akhir Batas Waktu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan alasan mengumumkan struktur kepengurusan partainya di batas akhir waktu..


Terpidana Kasus Suap SKK Migas Rudi Rubiandini Bebas Hari Ini

16 Februari 2020

Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kegiatan di SKK Migas, Rudi Rubiandini meninggalkan ruang sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, (29/4). Majelis Hakim menjatuhkan vonis 7 tahun penjara dengan denda Rp 250 juta subsider 3 bulan kurungan. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Terpidana Kasus Suap SKK Migas Rudi Rubiandini Bebas Hari Ini

Majelis Hakim menilai Rudi Rubiandini secara sah dan meyakinkan menerima uang suap SKK Migas, gratifikasi, dan melakukan pencucian uang.


Kasus Jiwasraya, Fraksi Demokrat Dorong Penuntasan Menyeluruh

29 Januari 2020

Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas, yang merupakan putra kedua mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, lolos ke DPR dengan meraih sekitar 265 ribuan suara di Dapil VII Jatim pada Pemilu 2019. TEMPO/Amston Probel
Kasus Jiwasraya, Fraksi Demokrat Dorong Penuntasan Menyeluruh

Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat RI, Edhie Baskoro Yudhoyono menyatakan sikap fraksinya terkait kasus PT Asuransi Jiwasraya.


Ibu SBY Wafat, Ibas SBY - Aliya Rajasa Minta Maaf Masih di Jalan

31 Agustus 2019

SBY mencium ibundanya. twitter.com/SBYudhoyono
Ibu SBY Wafat, Ibas SBY - Aliya Rajasa Minta Maaf Masih di Jalan

Putra SBY, Edhie Baskoro Youdhoyono dan istrinya, Aliya Rajasa meminta maaf dan berusaha secapatnya kembali ke Indonesia.


Selain ke Jokowi dan Megawati, AHY dan Ibas Kunjungi Habibie

5 Juni 2019

Kedua putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono bersama para istri, Annisa Pohan dan Aliya Rajasa mengunjungi Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie di kediamannya, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2019. Istimewa.
Selain ke Jokowi dan Megawati, AHY dan Ibas Kunjungi Habibie

Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengunjungi Presiden ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie di Kuningan, Jakarta Selatan.


Gedung DPR Ditembak, Ibas Minta Lapangan Tembak Direlokasi

17 Oktober 2018

Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono . TEMPO/Fakhri Hermansyah
Gedung DPR Ditembak, Ibas Minta Lapangan Tembak Direlokasi

Menurut Ibas, di kota-kota lain jarang sekali ada arena menembak yang di tengah kota seperti Lapangan Tembak Senayan yang dekat dengan gedung DPR RI.


Nazaruddin Sebut SBY dan Ibas Tak Terlibat Korupsi E-KTP

19 Februari 2018

Mantan anggota DPR Komisi III M Nazaruddin (tengah) berjalan sebelum memberikan keterangan kesaksian dalam sidang kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik dengan tersangka Irman dan Sugiarto  sebelum menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan delapan orang aksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 3 April 2017. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Nazaruddin Sebut SBY dan Ibas Tak Terlibat Korupsi E-KTP

Nama SBY dan Ibas muncul dalam persidangan e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto.


Tulis Nama Ibas di Catatan, Setya Novanto: Tanya Pak Nazaruddin

8 Februari 2018

Terdakwa dugaan korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Setya Novanto di ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, 8 Februari 2018. TEMPO/Lani Diana
Tulis Nama Ibas di Catatan, Setya Novanto: Tanya Pak Nazaruddin

Setya Novanto tak mau menjelaskan secara rinci soal peran Ibas dalam kasus e-KTP dan menyuruh wartawan bertanya ke Nazaruddin.