TEMPO.CO, Pekalongan - Seratusan penjaga gerai batik menjerit histeris saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono berjalan menyusuri lorong-lorong di International Batik Center (IBC), Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Rabu, 5 Februari 2014.
Tak menghiraukan ketatnya pengawalan dari Pasukan Pengamanan Presiden, para penjaga gerai itu mencoba menerobos barisan Paspanpres demi sekadar menjabat dan mencium tangan SBY dan istrinya. Mayoritas penjaga gerai itu perempuan usia di bawah 30 tahun.
Tak puas hanya sekali menjabat tangan, mereka pun berlarian dan mencegat di lorong yang hendak dilalui rombongan SBY. "Pak SBY, Ibu Ani, lihat sini," ujar mereka sambil berteriak berkali-kali. Puluhan wartawan yang berjubel di depan SBY pun kewalahan mengambil gambar karena berdesak-desakan dengan para penjaga gerai.
Mengenakan baju batik warna merah, Ani menyalami penggemarnya yang berkelompok di tiap-tiap gerai yang dilalui. Senyumnya terus mengembang. Selama mendampingi suaminya sekitar 30 menit menyusuri pusat batik di tepi Jalur Pantai Utara (Pantura) itu, Ani sama sekali tidak membawa barang bawaan, seperti tas, dompet, telepon seluler, gadget, apalagi kamera foto.
"Tahun lalu ada kabar Pak SBY akan ke IBC, tapi batal," kata penjaga gerai Kharisa, Ulfa Qoiriah, 26 tahun, kepada Tempo. Warga Desa Waru Lor, Kecamatan Wiradesa, itu kegirangan dan terus mengucap syukur karena sudah menjabat dan mencium tangan SBY dan Ani. "Saya belum salaman. Kalah saat desak-desakan," ujar penjaga gerai lain, Maftuha, 25 tahun, dengan wajah cemberut.
Sekitar 30 menit berbelanja di IBC, SBY dan rombongan berarak menuju sentra perajin batik tulis di Kauman, Pekalongan. (Baca juga: Di Pekalongan SBY Akan Temui Ulama dan Pengungsi)
DINDA LEO LISTY
Berita lain:
Ahok Curiga Ada Korupsi Miliaran di Sampah
Ini Bocoran Spesifikasi Samsung Galaxy S5
PPP Klaim Angel Lelga Sudah Taubat Nasuha
Atasi Banjir, Jokowi Ajak Kerja Bareng
Kakek 91 Tahun Jadi Wisudawan di Unpad