TEMPO.CO, Purwokerto - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Jawa Tengah menduga penyebab matinya ribuan ekor ikan di Sungai Serayu akibat getah albasia dari industri pengolahan kayu. “Temuan ini masih butuh uji laboratorium, ini baru parameter lapangan,” kata Kepala Seksi Pengujian dan Analisis Udara Geologi dan Tanah BLH Jawa Tengah Slamet Widodo, Rabu, 5 Februari 2014.
Ia mengatakan di Bendung Gerak Serayu ditemukan banyak potongan kayu albasia olahan. “Kayu itu masih mengandung getah yang sangat tinggi,” ujarnya. Menurut dia, contoh air dan ikan yang mati sudah dibawa ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. Contoh air diambil di lima titik berbeda.
Darsito, 40 tahun, warga Rawalo Banyumas, mengatakan bahwa saat ribuan ikan mati pada Minggu lalu, selain mengambil ikan ia juga mengambil sejumlah kayu yang terbawa arus. “Panjang kayu sekitar 1,2 meter,” katanya.
Kepala Unit Bendung Gerak Serayu Toto Raharjo mengatakan matinya ribuan ikan itu baru pertama kali ini terjadi. “Selama ini ikan di Serayu tidak mati, walaupun kondisi air bercampur lumpur,” katanya.
Anggota Dewan Sumber Daya Air Jawa Tengah, Eddy Wahono, mengatakan bahwa pemantauan terhadap Sungai Serayu terus dilakukan setelah ditemukannya ikan mati. Ia mengatakan saat ini kondisi aliran Sungai Serayu sudah kembali normal dan sudah tidak ditemukan lagi ikan mati. "Kendati begitu, kami menunggu hasil dari BLH Jateng,” katanya.
Pegiat lingkungan dari Komunitas Peduli Gunung Slamet, Dhani Armanto, mengatakan di daerah aliran sungai memang ada sejumlah pabrik pengolahan kayu. “Mereka biasanya merendam kayu dalam jumlah banyak agar kulit kayu terkelupas,” katanya.
Air rendaman kayu tersebut, kata dia, pekat dan beracun. Indikasi ikan teracuni juga bisa dilihat dari cara ikan mengapung saat mati. “Jika ikan mengapung perutnya di atas, biasanya karena keracunan,” kata dia.
ARIS ANDRIANTO
Terpopuler
Rudi Menangkan Bhatoegana, Kawan SMA Ibas Komplain
Ruhut: Potong Leher Saya jika Ibas Korupsi!
Pakai Kapal 'Mewah', Australia Kirim Imigran ke RI
Ahok Curiga Ada Korupsi Miliaran di Sampah
Ahok Kaget Usul 200 Truk Sampah Tak Masuk DPRD
Gita Wirjawan Nyapres, Australia Terancam?
Kalla Buka Rahasia Jokowi di Depan Caleg KAHMI
Ada Mafia di Dinas Kebersihan, Ahok Audit Swasta
Nadella Datang, Bill Gates Pun Hengkang