TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang tewas usai pesta minum keras (miras) oplosan di Cirebon. Sedangkan dua lainnya dalam kondisi kritis di rumah sakit. Mereka melakukan pesta miras selama dua hari berturut-turut, yaitu sejak Selasa, 4 Februari hingga Rabu malam, 5 Februari 2014.
Peristiwa bermula saat delapan orang tengah berpesta miras oplosan di poskamling dekat kuburan di Kanggraksan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Pada Rabu malam, mereka mengeluh sakit. "Pada Kamis Subuh, empat orang meninggal dunia di waktu yang berbeda, sedangkan dua lainnya kritis," kata Kepala Polsek Cirebon Selatan Timur (Seltim) Komisaris Polisi Sutisna, Kamis, 6 Februari 2014. Korban kritis saat ini dirawat di Unit Gawat Darurat RSUD Gunung Jati.
Empat orang korban tewas adalah Jaenal, 26 tahun, dan Yudi Wijaya, 28 tahun--keduanya warga Kanggraksan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon. Kemudian Solehudin, 28, dan Dion, warga Winaon Kelurahan/Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon. Dion tewas setelah sebelumnya sempat dirawat di Unit Gawat Darurat RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.
Dua orang korban kritis adalah Jefri dan Rama, 14 tahun. Sedangkan yang selamat adalah Pena, 23 tahun, dan Zaenal, 14 tahun. "Kedua korban selamat sudah dimintai keterangan," ujar Sutisna.
Informasi dari korban yang selamat, miras oplosan yang dikonsumsi oleh mereka adalah arak bali. "Saya sendiri baru dengar ada minuman arak bali," kata Sutisna. Minuman itu dicampur dengan minuman ringan dan obat-obatan.
Barang bukti miras masih dicari sebab mereka membuang miras usai jatuh korban. Sudirman, orang tua Yudi, mengakui bahwa anaknya memang sering minum minuman keras. "Susah sekali dilarang, sudah doyan dia. Dia biasa minum ciu dicampur destro," kata dia. Yudi diketahui tewas pada Kamis, 6 Februari 2014, dinihari sekitar pukul 01.30 WIB. "Saat itu Yudi ditemukan dalam kondisi telanjang bulat di kamarnya."
IVANSYAH