TEMPO.CO, Pontianak - PT Angkasa Pura II menghentikan penerbangan di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, pada pagi hari. Akibat kabut asap tebal, jarak pandang terganggu sehingga tidak memungkinkan dilakukan pendaratan dan penerbangan pesawat.
Kepala PT Angkasa Pura II Pontianak Chandra Wiradi menjelaskan penutupan bersifat tentatif karena sangat bergantung pada cuaca. Penutupan dilakukan sejak Rabu, 5 Februari 2014. Selama masalah kabut asap belum teratasi, penutupan masih akan dilakukan. "Kami akan membolehkan aktivitas penerbangan pada pagi hari jika jarak pandang memadai,” katanya pada Kamis, 6 Februari 2014.
Menurut Kepala Divisi Operasional Bandara Supadio Syarif Usmulyani Alkadrie, kabut asap pada Kamis pagi lebih pekat dari hari-hari sebelumnya. Jarak pandang hanya sekitar 150 meter. Padahal jarak pandang yang layak untuk keselamatan penerbangan harus lebih dari 1.000 meter.
Itu sebabnya, Syarif menuturkan, enam pesawat dari Jakarta gagal mendarat. Sriwijaya Airlines, misalnya, setelah beberapa lama berputar-putar di atas Bandara Supadio, pesawat itu harus kembali ke Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Juga pesawat Garuda dengan 180 penumpang yang batal terbang. Selain itu, masih ada enam pesawat lainnya. "Seluruh penumpang yang telah naik ke pesawat kembali diturunkan," ujar Syarif.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pontianak Supadio memperkirakan Provinsi Kalimantan Barat masih diselimuti kabut asap hingga dua pekan mendatang.
ASEANTY PAHLEVI