TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit Komisaris Imron Gultom mengatakan Feby Loreta, 31 tahun, dipukul oleh Asido April Parlindungan Simangunsong alias Edo, 22 tahun, sehingga tak berdaya. Edo kemudian mencekik lalu menusuk Feby sekali.
Menurut Imron, pelaku tega melakukan pembunuhan itu lantaran ditolak cintanya oleh korban. "Motifnya adalah asmara," katanya. Pelaku dan korban memang berteman, tapi pelaku ingin hubungan mereka lebih dekat. "Tersangka ingin lebih dekat dengan korban." (Baca: Darah Feby Loreta Berceceran di TKP)
Dalam olah TKP itu, polisi tak menemukan alat bukti lain selain bercak darah. Olah TKP berjalan selama satu jam, mulai pukul 15.10 hingga 16.10 WIB kemarin. Polisi kemudian membawa Edo ke Polsek Duren Sawit. (Baca: Cara Polisi Mengendus Pembunuh Feby Lorita)
Olah TKP ini berjalan tertutup. Para pewarta hanya melihat dari luar pagar rumah. Sedangkan ratusan warga berdesak-desakan untuk melihat olah TKP tersebut hingga selesai. (Baca: Tetangga Edo Lihat Kejanggalan Mobil Feby Lorita)
Jasad Feby ditemukan membusuk di dalam mobil Nissan March putih bernomor polisi F-1356-KA di Taman Pemakaman Umum Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Selasa, 28 Januari 2014. Polisi kemudian menangkap Edo pada 2 Februari 2014.
ILHAM TIRTA