TEMPO.CO, Depok - Toko emas Rizki yang terletak tidak jauh dari Stasiun Bojong Gede, Bogor, disatroni kawanan maling pada Kamis, 6 Februari 2014. Akibatnya, toko ini kehilangan uang tunai Rp 12 juta dan emas delapan kilogram yang ditaksir senilai lebih dari Rp 1 miliar.
Afrizal Heri, 42 tahun, pemilik toko, mengatakan kejadian ini baru diketahui pada pukul 08.00 saat karyawan membuka toko, namun baru dilaporkan ke polisi pukul 10.00 WIB. "Karyawan saya melihat brankas sudah terbuka. Emas dan uang tunai sudah tidak ada dalam brankas," kata Afrizal, Kamis, 6 Februari 2014.
Menurut Afrizal, saat itu rolling door sudah dalam kondisi rusak dan tidak tertutup. Melihat pintu sudah terbuka, ketiga karyawan kaget dan panik. Namun ketiganya tetap nekat masuk untuk memastikan kondisi di dalam toko. Saat itulah karyawan menemukan brankas sudah dalam keadaan kosong. "Kerugian hampir Rp 2 miliaran-lah," katanya. Namun Afrizal mengaku belum mengetahui secara pasti detail kejadian itu.
Afrizal menduga pelaku masuk melalui pintu utama dengan cara mencongkelnya menggunakan linggis. Setelah berhasil masuk, kawanan rampok ini langsung menuju brankas tempat menyimpan uang dan emas. Sayangnya, toko ini tidak dilengkapi CCTV sehingga aksi itu tidak terekam. "Setelah dapat laporan dari karyawan, saya laporkan ke polisi,", katanya.
Kepala Kepolisian Sektor Bojong Gede Komisaris Ganet Sukoco mengatakan mereka sudah mengolah tempat kejadian perkara setelah mendapatkan laporan itu. Dari hasil olah TKP, sementara kawanan pencuri ini diperkirakan beraksi sekitar pukul 03.00 WIB. "Informasi yang kami dapat, pelaku membawa kabur emas yang berada di dalam brankas dengan cara mencongkel," katanya.
Selain itu, polisi juga menemukan obeng yang diduga digunakan oleh para pelaku di toko tersebut. "Saat ini polisi masih menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Masih didalami," katanya. Untuk membantu penyelidikan lebih lanjut, Polresta Depok turut dilibatkan.
Ganet menyayangkan toko emas itu tidak mempunyai sistem pengamanan seperti CCTV. Padahal, rekaman CCTV sangat penting untuk mengungkap pelaku. Selain tidak ada CCTV, toko emas ini juga tidak dijaga petugas keamanan internal. "Pengawasan keamanannya sangat lemah. Padahal di pinggir jalan," katanya. Karena itu, Ganet mengimbau pelaku usaha untuk melengkapi tempat usahanya dengan CCTV. "Kami juga mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati."
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler
Banjir di Istana, Jokowi: Itu Bertahun-tahun Tak Dikeruk!
Ahok: Pengusaha Tionghoa Bantu 51 Truk Sampah
Waduk Pluit Kritis, Air Melimpas ke Jalan
Banjir di Jakarta Utara, Hindari Jalan Ini