TEMPO.CO , Jakarta:- Angkasa Pura II mengklaim jika pengamanan kawasan bandara terbesar di Indonesia itu sudah maksimal." Dan ideal dari sisi standar," ujar Manager Umum PT Angkasa Pura II, Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan, Rabu 5 Februari 2014.
Saat ini, kata Yudis, kawasan bandara seluas 1800 hektar tersebut dilengkapi dengan 854 circuit-closed television (CCTV) berteknologi canggih. Kamera pengintai ini dipasang hampir diseluruh titik dibandara seperti terminal 1, 2 dan 3, kargo, area parkir." Bahkan, kedepannya CCTV akan kami tambah 328 unit lagi," katanya.
Penambahan CCTV itu, kata Yudis, semakin menambah ideal alat canggih yang merekam seluruh kawasan bandara selama 24 jam itu.
Dari sisi petugas keamanan, setiap harinya bandara dijaga oleh 2.057 petugas gabungan yang terbagi dalam 4 shiff.
Mereka terdiri dari 13 Garnisum, 9 Polisi Mileter, 57 Pasukan Khas TNI AU dan sisanya dari tenaga keamanan outsourshing. Mereka ditempatkanndi terminal 1 sebanyak 147 petugas, terminal 2 sebanyak 132 petugas, terminal 3 sebanyak 63 petugas, wilayah non terminal 111 petugas dan jalan perimeter 100 petugas.
Tapi, meski keamanan superketat, Bandara Soekarno Hatta kenapa aksi kejahatan di bandara internasional itu masih marak terjadi. Menurut Yudis, hal tersebut terjadi karena kawasan Bandara Soekarno-Hatta bersinggungan langsung dengan komunitas atau masyarakat sehingga menimbulkan masalah sosial yang harus ditanggung bandara seperti asongan, calo, taksi gelap, tukang semir, penjual farfum dan porter liar.
Pengelola bandara, kata Yudis, akan melakukan evaluasi terkait masalah tersebut.
Bandara Soekarno-Hatta masih rawan tindak kejahatan, pencurian kendaraan, bagasi penumpang, pecah kaca kendaraan hingga pencopetan. Belakangan, Wakil Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Ahmad Nasri Abdul Latief pada Ahad 2 Februari 2014.
Latief yang saat itu bersama Ardina MD Agus Din tiba Bandara Soekarno-Hatta dari Brunei dengan pesawat Royal Brunei BI 735.
Setelah mengambil tas berjumlah 5 buah diletakan di atas troly selanjutnya korban menuju area keberangkatan saat akan menuju lift ada seoraang yang mengarahkan agar masuk ke dalam lift setelah tiba di lantai 2 korban keluar lift kemudian menunggu mobil jemputan dan korban tersadar kalau tas handbag warna coklat yg berisikan sebuah dompet berwarna hitam sebuah HP merk galaxy note 8, Uang Dollar Brunei 20.030, uang Indonesia Rp.400.000.- 1 buah Kartu kredit HSBC, 1 buah Kartu ATM Bank Brunei, 1 buah KTP Indonesia, 1 bua KTP I'd Brunei yg diletakan diatas troly sudah raib. Korba mengalami kerugian sebesar Rp 200 Juta.
JONIANSYAH