TEMPO.CO, Surakarta - Kalangan pengusaha Solo mengaku kehilangan atas wafatnya Muhammad Lukminto, pendiri pabrik tekstil Sri Rejeki Isman (Sritex). Pasalnya, sosok pria kelahiran Kertosono pada 1 Januari 1946 tersebut tergolong pengusaha besar dan menjadi panutan pebisnis Solo.
"Meski di Solo, tapi usahanya berkelas internasional," ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri Surakarta Sri Haryanto kepada Tempo, Kamis, 6 Februari 2014.
Selama ini, produk Sritex banyak diekspor ke berbagai negara. Sritex, yang merupakan salah satu pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara, mengekspor seragam militer ke setidaknya 26 negara. Produk keluaran Sritex digunakan pula oleh tentara dan polisi Indonesia.
Sri Haryanto mengatakan kabar meninggalnya Lukminto itu sangat mengejutkan.
"Pada 30 Januari lalu, saya masih mengucapkan selamat tahun baru Imlek ke Pak Lukminto d an dijawab langsung oleh beliau," ucapnya.
Lukminto meninggal dunia di Singapura pada Rabu, 5 Februari 2014. Pukul 21.40 waktu Singapura, ia mengembuskan nafas terakhirnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Terpopuler:
Bill dan Hurley Bercinta di Samping Kamar Hillary
Hanya Jokowi yang Masuk Kriteria Capres Habibie
Di Mata Najwa, BJ Habibie Tak Kenal Rhoma Irama
Anas Urbaningrum Beberkan Soal Century ke KPK