Bebas Pajak, Mobil Murah Bisa Genjot Pasar ASEAN
Reporter: Tempo.co
Editor: Abdul Malik
Kamis, 6 Februari 2014 05:14 WIB
Pengumuman kolaborasi Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla di Jakarta, Rabu (19/9). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat Otomotif Suhari Sargo mengatakan pasar mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) sangat potensial digenjot di pasar ASEAN. Sebab penjualan mobil ini akan sangat diuntungkan dengan skema insentif perpajakan yang sudah diberlakukan antar negara di kawasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, keputusan eskpor mobil murah tergantung rencana perusahaan prinsipal. Sebab strategi pemasaran dan negara tujuan pemasaran merupakan kewenangan prinsipal. Perusahaan prinsipal Toyota, Daihatsu, dan Honda, misalnya akan mengkaji karakteristik pasar negara tujuan sebelum memutuskan untuk menjual mobil di negara itu. (Baca juga : Di Filipina, Mobil Murah Agya Bernama Wigo)

“Ekspor mobil murah ke ASEAN lebih berprospek besar karena daerah ini menerapkan bebeas pajak, hal ini lah yang menyebabkan PT Astra Daihatsu Motor mengekspor Agya ke Filipina,” ujar Suhari ketika dihubungi, Rabu, 5 Februari 2014.

Suhari mengatakan prospek ekspor mobil murah ke negara lain dimungkinkan dengan syarat negara tujuan mempunyai pangsa pasar besar untuk mobil murah. Negara seperti Brazil dan Afrika Selatan mempunyai prospek cukup besar jadi pasar mobil murah. “Namun untuk India dan Meksiko yang mempunya basis industri otomotif yang mulai berkembang, hal ini akan sulit,” ujar Suhardi. (Lihat juga : 2019, Mobil Murah Wajib Seratus Persen Komponen Lokal)

Sebelumnya Direktur Manufaktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Made Dana Tungkas, optimistis target ekspor 6.000 unit mobil murah berbasis Agya bisa tercapai pada tahun ini.

Made mengakui, secara matematis, ekspor Agya mungkin hanya tercapai 5.500 unit karena dimulai pada Februari 2014 dan ekspor rata-rata 500 unit per bulan. Namun dia mengatakan tidak menutup kemungkinan pada akhir tahun ini Astra Daihatsu mencapai target 6.000 unit karena masyarakat Filipina diprediksi tertarik pada mobil murah ini.

GALVAN YUDISTIRA

Terpopuler :2018, Industri Otomotif Indonesia Akan Salip Thailand  Porsi Ekspor LCGC Ditambah hingga 30 PersenDaihatsu Targetkan Ekspor 6.000 Unit Mobil Murah

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi