TEMPO.CO, Bandung - Pelatih Sriwijaya FC Subangkit sangat mensyukuri kemenangan timnya atas Pelita Bandung Raya. Bermain di kandang lawan di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis malam, 6 Februari 2014, Laskar Wong Kito membungkam pendukung tuan rumah dengan gol tunggal Vendry Mofu di menit ke-47.
"Mendapat tiga poin di pertandingan tandang itu sulit," ujar Subangkit, seusai pertandingan. Dia mengatakan Sriwijaya lebih banyak bertahan dan mengandalkan serangan balik untuk mencuri gol. "Jelas ini hasil yang luar biasa buat kami."
Mofu, 24 tahun, mencetak gol dengan memanfaatkan kemelut di gawang Bandung Raya. Pemain kelahiran Wamena, Papua, itu menyambar bola muntah yang gagal diredam kiper Denis Romanov.
Setelah unggul, Bandung Raya mengurung pertahanan Mofu cs. Tuan rumah mendapatkan delapan peluang emas, hanya di babak kedua. Namun barisan pertahanan Sriwijaya sukses meredam serbuan Gaston Castano cs. "Saya acungkan jempol buat pemain saya," kata Subangkit.
Pelatih 54 tahun itu juga memuji Bandung Raya yang dia sebut memiliki sederet pemain berkualitas dan bertanding dengan motivasi tinggi. Selain Castano, lini depan tuan rumah diperkuat Bambang Pamungkas, penyerang legendaris tim nasional.
Kemenangan ini membuat Sriwijaya sukses mewujudkan janji mereka untuk tidak kalah dua kali di Bandung. Dalam pertandingan pembuka Liga Super, akhir pekan lalu, mereka keok 0-1 oleh Persib Bandung, juga di Stadion Si Jalak Harupat. (Baca juga: Sriwijaya Ajak SBY Nobar di Jakabaring)
ERICK P. HARDI
Berita terpopuler:
Ditekuk Persib 2-1, Persita Kalah Menyakitkan
Persita: Selamat Buat Persib!
Timnas U-19 Taklukkan Persiba Bantul
Tekuk Atletico 3-0, Madrid Satu Langkah ke Final
Timnas U-19 Unggul Sementara atas Persiba Bantul