TEMPO.CO, Bandung - Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengungkapkan salah satu lokasi yang mendapat penjagaan ketat menjelang pemilu adalah lokasi pencetakan surat suara.
"Kebanyakan surat suara dicetak di Jawa Barat," kata dia, selepas mendampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memimpin apel pengamanan proses Pemilu 2014 di Lapangan Gasibu Bandung, Kamis, 6 Februari 2014.
Menurut Iriawan, ada 15 lokasi pencetakan surat suara yang tersebar di berbagai tempat di Jawa Barat. Dia mengaku sudah menyiagakan petugas polisi dari berbagai satuan untuk menjaga keamanan lokasi pencetakan surat suara.
"Satu tempat dijaga delapan personel bergantian. Ada dari intelijen, Babinkamtibmas, Sabhara dan personel lainnya," kata dia.
Dia mengungkapkan, salah satu tempat pencetakan surat suara di Bogor, misalnya, sudah rampung mencetak. Surat suara yang sudah rampung itu diperuntukkan bagi pencoblosan di wilayah Sumatera.
Iriawan mengatakan, situasi menjelang pelaksanaan pencoblosan di Jawa Barat masih kondusif. "Tapi kita tetap melakukan deteksi-deteksi, pemantauan-pemantauan daerah rawan tertentu," kata dia, kendati tidak merinci daerah rawan yang dimaksudnya.
Sepanjang proses tahapan pemilu, Polda Jawa Barat menyiapkan aparatnya untuk pengamanan dengan bertahap. Iriawan menuturkan saat tahapan kampanye terbuka, sepertiga personel Polda Jawa Barat akan diturukan, yakni setara 10.500 orang.
"Tahap berikutnya masa tenang itu seperenam sampai seperdelapan, itu 5.200 personel. Kemudian masa pemungutan suara paling banyak, itu 2/3 kekuatan, kurang lebih 21 ribuan orang," kata Iriawan.
Gubernur Ahmad Heryawan mengatakan soal pengamanan pemilu menjadi tugas polisi. Sedangkan penyelenggaraannya di tangan KPU dan Bawaslu. Pemerintah provinsi menjadi penanggung-jawab penyelenggaraan secara keseluruhan di Jawa Barat. "Tahapan-tahapannya kita pantau," kata dia.
Heryawan meminta ada pengamanan ekstra saat pendistribusian kotak suara yang berisi surat suara yang akan dikirim ke tiap Tempat Pemungutan Suara sehari sebelum pencoblosan. "Kalau kotak suara mengendap terlalu lama di TPS, khawatir ada apa-apa. Tentu keamanannya harus terjamin," kata dia.
Dia meminta masyarakat agar menggunakan hak pilihnya. "Tidak golput. Tentu hak mereka untuk memilih partai dan wakil terbaik yang akan mewakili mereka," kata Heryawan. "Sebab, golput itu pasti rugi karena bagaimana pun juga kita harus menentukan sikap politik ke depan, yaitu dengan memilih," ujarnya.
AHMAD FIKRI
Topik Terhangat
Sinabung | Banjir Jakarta | Pemilu 2014 | Jokowi | Gita Mundur |
Berita Terpopuler
KPK Verifikasi Tuduhan Anas Urbaningrum Soal Ibas
Di Rumah Fahmi Idris, Ical dan Kalla Duduk Berdampingan
Anas Urbaningrum: Ibas Bisa Diperiksa di Istana
Ruhut: Anas Cuma 'Kumur-Kumur' di Kasus Century
Ruhut: Anas Urbaningrum Ingin Tarik Ibas Masuk Jurang