TEMPO.CO, Malang - Pelaku perampokan toko emas bersenjata api di Malang terlatih. Mereka hanya membutuhkan waktu lima menit untuk menjarah tiga kilogram emas. Kecepatan pelaku dalam melakukan aksinya terekam kamera pengawas toko. "Pelaku bekerja dengan taktis, seperti sudah terbiasa," kata Kepala Kepolisian Resor Malang Kota, Ajun Komisaris Besar, Totok Suhariyanto, Kamis 6 Februari 2014.
Polisi masih menyelidiki modus operandi dan berusaha mengejar para pelaku. Kini, toko emas Bulan Purnama Jalan S Wiryopranoto, Kota Malang, dipasang garis polisi. Sejumlah polisi berjaga di lokasi kejadian untuk mengamankan lokasi.
Di lokasi kejadian, polisi menemukan sebanyak tujuh selongsong peluru. Ketujuh selongsong peluru ditemukan di dalam toko emas. Namun, sejauh ini polisi belum bisa menentukan jenis senjata api yang digunakan. "Jumat, tim laboratorium forensik melakukan olah TKP," katanya.
Kini, polisi memintai keterangan 10 orang saksi mata yang mengetahui peristiwa tersebut. Saksi mata antara lain pemilik toko, pegawai toko dan warga sekitar yang melihat kejadian perampokan. Polisi juga tengah menghitung kerugian atas perampokan emas tersebut. Pelaku menggasak perhiasan emas seperti gelang emas dan kalung yang berbobot lebih berat.
Salah seorang saksi bernama Nia, mengatakan pelaku memarkir tiga sepeda motor di depan toko. Pelaku enam orang, lima orang masuk ke dalam toko emas sedangkan seorang lagi berjaga di luar. "Dia mencegah seseorang masuk ke dalam toko emas," katanya.
Lantas, terdengar berondongan sejata api. Mendengar tembakan, warga sekitar lokasi ketakutan menyelamatkan diri. Tak selang berapa lama, pelaku membawa tas ransel berisi emas dan kabur mengendarai sepeda motor ke arah selatan.
EKO WIDIANTO
Baca juga:
Hanya Jokowi yang Masuk Kriteria Capres Habibie
Di Mata Najwa, BJ Habibie Tak Kenal Rhoma Irama
Anas Sebut Ada Perintah Politik SBY Soal Century
Ini Model yang Diduga Selingkuhan Bill Clinton