TEMPO.CO, Bandung - Dua bandit tertangkap basah ketika hendak membobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BNI di supermarket Superindo, Jalan Rajawali, Kota Bandung, Jum'at, 7 Februari 2014. Seorang pelaku, John, nyaris tewas dipukuli massa saat hendak kabur.
"Yang satu sempat menyabetkan alat pahat ke saya tapi langsung bisa ditangkap. Satu lagi yang dipanggil John sempat kabur tapi akhirnya pingsan setelah dipukuli massa. Dia sudah dibawa ke rumah sakit sama polisi,"tutur Rudi, seorang warga yang memergoki aksi para pelaku di markas Polisi sektor Andir.Rudi menuturkan, peristiwa percobaan perampokan itu terjadi saat dia 'berdinas' sebagai petugas parkir Superindo sekitar pukul 14.30. Setelah turun dari motor dan melepas helm, kedua pelaku melenggang ke bilik ATM Bank BNI di halaman Superindo.
"Yang saya heran, mereka mengaku petugas dari BNI, tapi begitu masuk bilik ATM, mereka memakai lagi helm yang semula mereka tengteng,"kata Rudi. Curiga, Rudi diam-diam mengawasi tingkah polah para pelaku. "Beberapa saat di dalam ATM, pelaku yang badannya lebih pendek memasang stiker di ATM. Habis itu mereka keluar (dari bilik)"kata dia.
Selang beberapa saat, tutur Rudi, seorang nasabah perempuan masuk ke bilik ATM yang sama. Tak lama, ia keluar dari bilik dengan wajah bingung. "Dia bilang setelah mengambil uang Rp 1 juta, kartu ATM-nya malah tertelan mesin. Dia minta bantuan,"katanya.
Pada saat bersamaan, salah satu pelaku tadi tiba-tiba datang menghampiri. Pelaku mengatakan bahwa mesin ATM BNI sedang rusak. Sang wanita nasabah dipersilakan mengontak nomor yang tertera di stiker yang baru dipasang para pelaku. Percaya, wanita ini lalu menghubungi nomor yang ditunjukkan sambil berlalu.
"Nah, pelaku tadi bersama temannya masuk lagi ke bilik ATM, sambil pakai helm lagi,"kata Rudi. Tapi tiba-tiba wanita pemilik kartu tertelan datang lagi sambil mengaku bahwa nomor call-center yang disarankan dicurigai palsu. Diantar Rudi, wanita ini langsung mencoba masuk ke dalam bilik.
"Melihat calon korbannya balik lagi, salah satu pelaku yang pendek langsung mengakubahwa kartu dia juga tertelan mesin. Yang satu lagi mengaku petugas servis mesin ATM,"tutur Rudi. Mendengar pengakuan palsu pelaku, Rudi langsung bertindak.
"Saya tahan mereka supaya tidak kabur dan meminta mereka ikut ke pos Satpam. Tapi mereka melawan,"tutur Rudi. Si pendek diringkus di pos petugas pengamanan Superindo meski sempat menyabetkan senjata tajam berupa alat pahat. Satu pelaku kabur ke arah selatan Jalan Rajawali.
"Warga yang ikut mengejar melihat pelaku naik bus umum,"kata Rudi. Tak ayal, dia bersama warga langsung mengejar bus umum yang kebetulan tercebak kemacetan dan meminta pelaku diturunkan dari bus. "Pelaku akhirnya dikeluarkan dari bus dan langsung dipukuli massa di tengah jalan,"kata Rudi.Setelah amuk reda, pelaku yang disebut-sebut bernama John ini sudah tak sadarkan diri dengan muka dan tubuh babak belur. John lalu dibawa ke pos Satpam Superindo digabungkan bersama kawanannya. "Lalu polisi datang, yang satu terus dibawa ke markas Polsek Andir. Yang pingsan dibawa ke rumah sakit,"tutur Rudi.
Kepala Polsek Andir Janter Nainggolan membenarkan telah terjadinya penangkapan pelaku pembobolan mesin ATM di wilayahnya. Namun ia menunda memberikan keterangan rinci. "Saya masih di SPN Cisarua,"kata dia saat dihubungi.ERICK P. HARDI