TEMPO.CO, Damaskus - Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Meqdad mengatakan pemerintah akan hadir dalam pembicaraan damai putaran kedua terkait perang sipil Suriah di Kota Jenewa, Swiss. "Kami akan mengirimkan delegasi untuk berdiskusi pasal demi pasal dari Komunike Jenewa--dokumen yang disepakati antara PBB dan kekuatan dunia," kata Meqdad, seperti dikutip kantor berita SANA, Jumat, 7 Februari 2014.
Perundingan ini merupakan kelanjutan dari perundingan putaran pertama awal bulan ini. Dalam perundingan itu, untuk pertama kalinya, pemerintah dan oposisi bertemu muka untuk menyelesaikan konflik yang telah bergulir selama hampir tiga tahun dengan korban lebih dari 100 ribu jiwa.
Sebagian besar pembicaraan didominasi perdebatan tentang dasar negosiasi yang dicantumkan dalam Komunike Jenewa. Dokumen tersebut menyerukan mengakhiri kekerasan dalam perang saudara dan pembentukan pemerintahan transisi.
Menurut Meqdad, delegasi Presiden Bashar al-Assad ingin berfokus menghentikan terorisme--istilah yang mereka gunakan untuk menggambarkan pemberontakan. Oposisi ingin mengakhiri empat dekade di bawah kekuasaan keluarga Al-Assad. Mereka ingin berfokus pada pembentukan pemerintahan transisi dan bersikeras tidak harus melibatkan Al-Assad.
"Mengembalikan perdamaian dan stabilitas di seluruh Suriah perlu dengan mengakhiri terorisme dan kekerasan, seperti yang disebutkan dalam Komunike Jenewa," ujar Meqdad.
REUTERS | EKO ARI