TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Suryadharma Ali, menilai koalisi partai poros tengah masih relevan untuk diusulkan dalam Pemilu 2014. Dia melihat kemungkinan besar koalisi ini akan terjadi lagi dalam pemilihan presiden tahun ini. "Jika benar terjadi, harus ada tambahan kekuatan dibandingkan dengan yang sebelumnya," kata dia di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra III Nomor 9, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Februari 2014.
Menurut dia, kekuatan tambahan yang dimaksud adalah partai selain partai poros tengah. Tujuannya, kata dia, selain menambah kekuatan koalisi, juga untuk menyatukan pendapat bagaimana menyelesaikan masalah bangsa ini dalam satu kepala. (Baca: Poros Tengah Jilid II Hanya Wacana)
Poros tengah yang dipelopori mantan Ketua Partai Amanat Nasional Amien Rais dianggap berhasil pada Pemilu 1999 silam. Koalisi yang terdiri dari partai menengah, seperti Partai Kebangkitan Bangsa, PPP, dan PAN ini mengalahkan kekuatan partai besar seperti PDI Perjuangan, yang saat itu memenangkan pemilu. Namun, saat pemilihan presiden, Megawati Soekarnoputri yang dicalonkan PDI Perjuangan sebagai presiden kalah dengan calon yang diusung poros tengah, yaitu Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Suryadharma menyatakan tidak ada kendala yang berarti jika partai-partai poros tengah ingin berkoalisi. Sebab, menurut dia, ketua umum dari ketiga partai poros tengah saat ini duduk di kabinet pemerintahan, yakni, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, dan dia sendiri. "Sangat mudah bagi kami untuk berkoalisi mengingat tidak ada masalah yang berarti," ujarnya.
Suryadharma menyatakan koalisi poros tengah jilid II ini harus bisa menyelesaikan masalah bangsa. Namun, menurut dia, koalisi partai baru akan terbentuk setelah pemilu legislatif. Artinya, "Setelah tahu kekuatan yang ada dari masing-masing partai."
PPP, kata Suryadharma, merupakan partai terbuka untuk berkoalisi dengan partai mana pun. Hanya saja, ujarnya, pembentukan koalisi partai harus memperhitungkan semua aspek. "Tidak bisa main-main," kata dia.
Pada 7 hingga 9 September 2014 mendatang, PPP akan mengadakan Musyawarah Kerja Nasional Kedua di Bandung, Jawa Barat. Mukernas kali ini akan menentukan calon presiden dari PPP. Penentuan tersebut akan melalui mekanisme seperti aklamasi atau pengambilan suara. Selain itu, Mukernas ini juga akan mengevaluasi kekuatan PPP menjelang pemilu legislator.
AMRI MAHBUB
Berita Terkait
Hanya Jokowi yang Masuk Kriteria Capres Habibie
Di Mata Najwa, BJ Habibie Tak Kenal Rhoma Irama
Anas Sebut Ada Perintah Politik SBY Soal Century
Ini Model yang Diduga Selingkuhan Bill Clinton