TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan telah menyepakati sembilan tokoh yang akan diusulkan menjadi calon presiden dalam Musyawarah Kerja Nasional di Grand Preanger Hotel, Bandung, Jawa Barat. Dari tokoh-tokoh tersebut, penyanyi dangdut Rhoma Irama dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. tidak termasuk.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah PPP Jawa Barat Rachmat Yasin mengatakan pengurus daerah ogah mengusung Rhoma maupun Mahfud. Sebab, keduanya telah dijagokan sebagai calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa. "Kami sepakat mengusulkan tokoh nasional yang tidak dicalonkan oleh partai lain," ujarnya dalam Musyawarah Kerja Nasional, Jumat, 7 Februari 2014.
Sembilan tokoh yang bakal diadu dalam Mukernas PPP itu adalah Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, mantan wakil presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Ketua Muhamamadiyah Din Syamsuddin, Ketua KPK Abraham Samad, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf TNI AD Moeldoko, putri Gus Dur bernama Yenni Wahid, dan Ketua Asosiasi Pemerintah Seluruh Indonesia Isran Noor. Kabarnya, tokoh-tokoh ini telah disepakati oleh seluruh DPW PPP saat menggelar pertemuan tertutup Kamis malam lalu.
Rhoma awalnya dikenal sebagai tokoh PPP. Dia sempat menjadi juru kampanye partai tersebut pada 1998. Saat membuka Mukernas PPP siang tadi, Suryadharma Ali sempat menyinggung kesulitan yang dialami Rhoma saat memilih menjadi kader PPP pada Orde Baru. "Dia dilarang tampil di TVRI yang merupakan satu-satunya siaran televisi saat itu," katanya. (Baca: Suryadharma: Golkar dan Soeharto Kerdilkan PPP)
Namun Rachmat berkukuh DPW PPP tak menginginkan Rhoma. Menurut dia, DPW PPP sempat mewacanakan Mahfud Md. "Tetapi karena sudah digadang PKB, namanya tidak jadi dimasukkan," ujarnya.
TRI SUHARMAN
Baca juga
Singapura Diminta Hormati Aturan Indonesia
MPR: Soal Usman Harun, Singapura Keterlaluan!
Ikuti Keyakinan Jonas, Asmirandah Ingin Bahagia
Hakim PK MA Bebaskan Dokter Ayu