TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kehilangan salah satu pakar ekonomi dan peneliti senior, Thee Kian Wie. Salah satu koleganya di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Erwiza Erman, mengatakan Kian Wie meninggal dunia Sabtu pagi, 8 Februari 2014, pada usia 79 tahun. "Saat ini masih di rumah sakit di Cikini," kata Erwiza ketika dihubungi.
Jenazah Thee Kian Wie saat ini memang disemayamkan di RS PGI Cikini, Jalan Raden Saleh, Jakarta.
Erwiza belum tahu penyebab Kian Wie meninggal. Dia menduga karena penyakit asma yang sudah lama diderita Kian Wie. Menurut dia, jenazah Kian Wie akan dikremasi Senin, 10 Februari 2014.
Erwiza mengenang Kian Wie sebagai senior yang rendah hati, tak hanya kepada peniliti seangkatannya, tapi juga yang ada di bawahnya. "Ketika saya baru masuk LIPI pada 1984, beliau sangat mendorong semangat junior-juniornya untuk menghasilkan karya, meski beda ilmu," ujar pakar dan peniliti di bidang sejarah ini.
Kian Wie lahir di Jakarta, 20 April 1945. Dia adalah seorang pakar ekonomi, penulis, dan peneliti senior Indonesia. Ia ahli dalam bidang ekonomika, khususnya sejarah ekonomi dan perkembangan industri. Keberadaannya sebagai peneliti sangat disegani, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pelbagai penghargaan telah ia dapat, seperti Bintang Jasa Utama atau Bintang Jasa Naraya. Dari Universitas Nasional Australia, Kian Wie mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa.
SUNDARI
Berita Populer
MPR: Soal Usman Harun, Singapura Keterlaluan!
Ikuti Keyakinan Jonas, Asmirandah Ingin Bahagia
Hakim PK MA Bebaskan Dokter Ayu
Dicari KPK, Staf Atut Ngumpet di Hotel
Pengelolaan Dana Haji Rp 80 Triliun Menyimpang