TEMPO.CO , Jakarta:Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menganggap investasi Foxconn Technology Group bisa menghasilkan tenaga kerja pintar. Sebab, ranahnya industri bernilai tinggi (high-value) dan canggih (high-end manufacturing). "Ini berkaitan dengan perangkat teknologi informasi," kata Jokowi, Jumat 7 Februari 2014.
Jokowi jenuh dengan investasi industri manufaktur, garmen, dan furnitur ataupun yang berorientasi ekspor bahan mentah. "Kenapa kita harus ekspor barang mentah? Daripada aluminium diekspor sebagai raw material, lebih baik jadi produk di sini."
Jokowi menganggap Jakarta cocok untuk industri semacam itu. Sebab, potensi pasarnya besar, 10,2 juta penduduk, ditambah sekitarnya jadi 28 juta. Begitu pula dari segi SDM. "Jakarta siap untuk creative designer-nya, bakat-bakat IT di sini siap." (Baca: Jokowi, Alasan Investasi Direktur Foxconn di DKI)
Wali Kota Jakarta Utara, Heru Budi Hartono menyebut, cita-cita Jokowi bukan mustahil tercapai. Janji Foxconn, selain realisasi mulai 2014, akan ada transfer teknologi. "Anak-anak SMK dilatih high technology dengan beri pelajaran ke sekolah-sekolah di luar jam tugas karyawannya."
Heru memperkirakan, investasi Foxconn bisa menyerap 2000 sampai 3000 tenaga kerja. Mereka yang telah berpengalaman kerja di Foxconn dalam 5-6 tahun diharap bisa menumbuhkan industri lagi di Tanah Air. "Jadi kita dapat investasi, tenaga kerja pintar, dan menunjukkan kalau Jakarta kondusif untuk investasi asing.
Perusahaan elektronik berbasis di Taiwan, Foxconn Technology Group baru menandatangani Letter of Intent dengan Pemprov DKI. Nilai investasinya US$1 miliar dalam jangka 3-5 tahun. (Baca: Temui Jokowi, Foxconn Janji Investasi Rp 12 T)
ATMI PERTIWI
Berita Terkait
Ahok Soal Truk Sampah: Dinas Maunya Swasta Terus
Dilema Ahok Pagi Ini: Nebeng Atau Naik Busway
Duetkan Prabowo-Jokowi, Gerindra Disebut Dompleng|
Ahok Menobatkan Diri Sebagai Ketua ISTI