TEMPO.CO, Pekanbaru - Selama dua pekan terakhir, kebakaran lahan kembali terjadi di sejumlah wilayah Riau. Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Said Saqlul, pemerintah daerah memerlukan dana Rp 10 miliar untuk memadamkan api di lahan-lahan itu.
Anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk operasional penanggulangan api di darat maupun udara. "Kami sudah menyiapkan anggaran melalui dana darurat untuk bencana," kata Said Saqlul kepada Tempo, Sabtu, 8 Februari 2014. (Baca juga: Ini Titik Kebakaran Lahan Riau).
Said menuturkan 300 personel dikerahkan untuk memadamkan api kebakaran hutan dan lahan di Riau. Pemadam api ini berasal dari Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB), Kepolisian Daerah Riau (Polda Riau), sertaTentara Nasional Indonesia (TNI) dan Manggala Agni. "Tim ini dipersiapkan untuk respons cepat tanggapi kabut asap," katanya.
Kata Said, pemadaman bakal difokuskan di dua daerah yang saat ini menjadi pusat penyebaran asap: Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Meranti. Di dua daerah itu, luas lahan yang terbakar lebih dari 2.000 hektare. Personel pemadam api bakal bekerja melalui darat dan udara menggunakan helikopter bom air.
BPBD Riau juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Bantuan dari pusat bakal datang jika tim daerah mengalami kesulitan, terutama dalam proses teknologi modifikasi cuaca hujan buatan.
Kebakaran lahan Riau beberapa hari terakhir telah mendatangkan kabut asap di berbagai wilayah. Namun sejauh ini kabut asap belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru.
RIYAN NOFITRA
Terpopuler:
Tak Ada Mobil Presiden, Angkot Pun Jadi
Eks Dubes Kaget Singapura Protes KRI Usman Harun
Marzuki Alie: Parpol Jangan Lindungi Kader Korup
Pengusiran Imigran, Australia Provokasi Indonesia
Tempo Borong Tujuh Penghargaan Dalam 5th IPMA